Mumi Mesir Jalani Parade dari Kairo untuk Pemindahan Museum Terbaru!

- Senin, 5 April 2021 | 16:06 WIB
Tampilan mumi Mesir yang ikut parade. (photo/Dok. Asia One via REUTERS)
Tampilan mumi Mesir yang ikut parade. (photo/Dok. Asia One via REUTERS)

Sebuah parade akbar membawa 22 mumi Kerajaan Mesir Kuno dalam kapsul khusus melintasi ibu kota Kairo pada 3 April ke sebuah rumah musem terbaru di mana mereka dapat dipajang dengan kemegahan yang lebih besar. 

Konvoi itu mengangkat 18 raja dan empat ratu, sebagian besar dari Kerajaan Baru, dari Museum Mesir di Lapangan Tahrir Kairo tengah di Museum Nasional Peradaban Mesir di Fustat, sekitar 5 km ke tenggara. 

Pihak berwenang menutup jalan di sepanjang Sungai Nil untuk upacara rumit, yang dirancang untuk bangkitkan minat pada koleksi barang antik Mesir yang kaya ketika pariwisata hampir seluruhnya terhenti karena pembatasan COVID-19. 

Ketika mumi kerajaan tiba di museum, yang secara resmi diresmikan pada hari Sabtu, meriam menembakkan 21 senjata penghormatan. Presiden Abdel Fattah al-Sisi berdiri ketika mumi melewati kendaraan yang dihiasi motif firaun emas. Kepala Badan Kebudayaan PBB UNESCO dan Organisasi Pariwisata Dunia juga hadir dalam upacara itu. 

Setiap mumi telah ditempatkan dalam kapsul khusus yang diisi dengan nitrogen untuk memastikan perlindungan. Ini diungkapkan arkeolog di Mesir, Zahi Hawass. Mereka diangkut pakai kendaraan yang dirancang untuk menggendongnya dan memberikan stabilitas.

“Kami memilih Museum Peradaban karena kami ingin, untuk pertama kalinya, menampilkan mumi secara beradab, berpendidikan, dan bukan untuk hiburan seperti di Museum Mesir,” ungkap Hawass. 

Para arkeolog menemukan mumi dalam dua kelompok di kompleks kuil kamar mayat Deir Al Bahari di Luxor dan di Lembah Para Raja di dekatnya dari tahun 1871. Tertua adalah Seqenenre Tao, raja terakhir dari Dinasti ke-17, yang memerintah pada abad ke-16 SM dan diperkirakan mengalami kematian yang kejam. 

Pawai juga menampilkan mumi Ramses II, Seti I, dan Ahmose-Nefertari. Fustat, rumah dari museum baru merupakan ibu kota Mesir di bawah Dinasti Umayyah setelah penaklukan Arab. Melihat hal itu, Salima Ikram, salah seorang Egyptologist memberikan komentarnya.

“Dengan melakukannya seperti ini, dengan kemegahan dan keadaan yang luar biasa, mumi mendapatkan haknya,” ungkapnya.

“Ini adalah raja-raja Mesir, ini adalah para fir'aun. Jadi, ini adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat." tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X