Survei elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuju pertarungan capres 2024 dalam setahun terakhir sempat mengalami penurunan. Namun kembali naik perlahan meski belum mencapai angga tertinggi senbelumnya.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS), sejak Maret 2020 elektabilitas Prabowo mencapai 22,7 persen, namun setelah itu turun menjadi 18,4 persen pada Juli 2020 dan 19,2 persen pada November 2020.
Terakhir berdasarkan survei yang dilakukan pada 5 hingga 15 Maret 2021 elektabilitas sang Jenderal berada di 20,6 persen.
"Usai Pemilu 2019, Prabowo masih menikmati keunggulan elektoral dan berpeluang kuat maju kembali," sebut Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K pada Senin (22/3/2021).
Sementara itu berada di posisi bawah Prabowo terdapat Ridwan Kamil dengan 15,2 persen dan Ganjar Pranowo 14,7 persen. Ketiganya bersaing cukup ketat.
Berikutnya adalah AHY dari yang dari 1,4 persen pada Maret 2020 naik ke 1,8 persen (Juli 2020) dan 1,9 persen (November), kini pada bulan Maret 2021 mencapai 6,3 persen.
Menyusul di bawah AHY yaitu Erick Thohir (4,1 persen/3,1 persen/2,7 persen/5,6 persen) di urutan kelima. Lalu di bawahnya Sandi (12,1 persen/9,3 persen/5,8 persen/5,4 persen), dan Anies (13,8 persen/10,6 persen/6,6 persen/5,1 persen).
Nama-nama lain adalah Tri Rismaharini tetap konsisten sebesar 3,7 persen, Khofifah Indar Parawansa (2,2 persen), Giring Ganesha (0 persen/0 persen/1,7 persen/2,0 persen), Puan Maharani 3,6 persen/2,4 persen/1,1 persen/1,3 persen), dan Mahfud MD (1,6 persen/1,4 persen/1,0 persen/1,1 persen).
Sementara itu, yang lain masih di bawah 1 persen dan sisanya tidak tahu/tidak jawab (13,9 persen).
Survei CPCS dilakukan pada tanggal 5—15 Maret 2021 dengan jumlah responden 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
