Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden akan mengumumkan undang-undang di hari pertamanya sebagai presiden AS setelah dilantik pada 20 Januari 2021.
Biden berencana untuk memberikan jalan menuju kewarganegaraan AS bagi jutaan warga imigran. Karena hal tersebut, ribuan imigran pun mulai berdatangan menuju Amerika Serikat.
Badan Imigrasi resmi Guatemala melaporkan bahwa ribuan orang meninggalkan Honduras menuju AS untuk mengejar kehidupan yang lebih baik di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden.
Ada sekitar seribu hingga delapan ribu imigran dari Honduras telah melewati perbatasan untuk menuju ke Amerika Serikat sejak Jum'at (15/1/21) lalu.
Dilansir dari France24, ribuan imigran tersebut berniat untuk bergabung dengan kelompok imigran lainnya di AS untuk menyelamatkan diri dari kemiskinan dan kekerasan, yang semakin memburuk akibat pandemi COVID-19.
Namun, Pejabat Komisioner Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, Mark Morgan menghimbau kepada para imigran untuk tidak membuang waktu jauh-jauh datang ke AS.
"Perjalanan itu membahayakan Anda dan membahayakan nyawa serta kesehatan orang-orang di AS dan negara-negara kawasan melalui potensi penyebaran COVID-19," tulis Morgan melalui pesan singkat seperti dikutip Indozone pada Selasa (19/1/21).
Ia menegaskan bahwa komitmen AS terhadap supremasi hukum dan kesehatan masyarakat tidak dipengaruhi oleh perubahan dalam pemerintah.
Para imigran tidak akan diizinkan memasuki wilayah AS dengan melanggar kedaulatan nasional dan hukum imigrasi.
Sementara itu, pihak Kemenlu Guatemala juga mendesak pihak Honduras untuk berupaya lebih keras menahan migrasi besar-besaran penduduknya.
Institut Migrasi Nasional di Honduras juga telah memperkuat tiga titik perbatasan antara kedua negara dengan dijaga oleh pengawas imigrasi.
