Mahathir Mohamad Dimasukkan dalam Daftar Tokoh Ektremis Berbahaya, Kok Bisa?

- Kamis, 14 Januari 2021 | 09:38 WIB
Mantan perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. (Instagram).
Mantan perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. (Instagram).

Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad dinobatkan sebagai salah satu sosok dari '20 Ekstremis Paling Berbahaya di Seluruh Dunia' oleh Proyek Kontra Ekstremisme (CEP) yang berbasis di AS.

Dilihat dari South China Morning Post (SCMP), Mahathir Mohamad berada dalam urutan nomor 14 dalam daftar tersebut, yang ditampilkan sebagai kumpulan ekstrimis dari berbagai spektrum ideologi dan kepercayaan. CEP menyebutnya sebagai sebagai ancaman besar bagi keamanan internasional.

Dalam entri untuk Mahathir, CEP menyebutnya sebagai anti-Semit, seorang kritikus Barat, setelah ia menyoroti pernyataannya tentang serangan teroris Oktober 2020 lalu di Prancis. Kendati CEP mengakui ia Mahathir tidak bertanggung jawab atas kejadian itu, apalagi sebagai dalangnya.

Baca Juga: Donald Trump Dimakzulkan untuk Kedua Kalinya, Pertama Kali Dalam Sejarah AS 

“Mahathir tidak secara langsung bertanggung jawab atas tindakan kekerasan tertentu. Namun, pendapatnya yang kontroversial telah menimbulkan kecaman internasional karena Mahathir diduga mendukung kekerasan ekstremis terhadap Barat," kata CEP.

Setelah serangan teroris di Prancis, Mahathir memposting opini yang berisi paragraf kontroversial yang dikritik karena tampaknya membenarkan kekerasan tersebut.

CEP didirikan pada 2014 oleh mantan pejabat pemerintah AS dan menggambarkan misinya sebagai "memerangi ekstremisme global" dengan fokus khusus untuk mengganggu ISIS.

Proyek Kontra Ekstremisme menempatkan mantan perdana menteri di urutan 14 dalam daftar orang-orang yang 'dianggap sebagai ancaman besar bagi keamanan internasional'

Dalam daftar itu, Sekretaris Jenderal kelompok Hizbullah Palestina, Hassan Nasrallah, disebut sebagai yang paling berbahaya dalam daftar, serta Amir Muhammad Sa'id Abdal-Rahman al-Mawla yang merupakan "khalifah" dari kelompok teroris Negara Islam.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X