Selangkah Menuju Kursi PM Malaysia, Ini Doa Sang Istri Saat Anwar Ibrahim Mau Bertemu Raja

- Selasa, 13 Oktober 2020 | 10:50 WIB
Pemimpin Pakatan Harapan Anwar Ibrahim bersama sang istri. (Instagram)
Pemimpin Pakatan Harapan Anwar Ibrahim bersama sang istri. (Instagram)

Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) dan pemimpin oposisi Pakatan Harapan, Anwar Ibrahim dijadwalkan hari ini bertemu Yang Dipertuan Agung Raja Malaysia Sultan Abdullah Ri'ayatuddin.

Kepentingan Anwar ketemu Raja Malaysia untuk mendiskusikan klaimnya yang menggap telah mengantongi suara mayoritas Parlemen Malaysia hingga merasa berhak memperoleh kursi Perdana Menteri.

Sebelum berangkat ke istana, Anwar Ibrahim pun dipanjatkan doa oleh istrinya, Wan Azizah Wan Ismail untuk kelancaran urusan suaminya hari ini, Selasa (13/10/2020). 

"Diiringi doa dan harapan. Ya Allah Rabbalamin, mohon mudahkan segala urusan dunia akhirat kami," tulis Wan Azizah dalam Instagram pribadinya.

Bulan lalu, Anwar telah mengumumkan bahwa dia mendapat dukungan yang cukup dari anggota parlemen untuk menjadi PM.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Diiringi doa dan harapan. Ya Allah Rabbalamin, mohon mudahkan segala urusan dunia akhirat kami.

A post shared by Dr Wan Azizah Dr Wan Ismail (@drwanazizah) on

Dia juga sudah mencoba untuk bertemu dengan Raja.

Kendati demikian, Raja yang memiliki wewenang penunjukan PM Malaysia menunda pertemuannya karena kondisi kesehatan yang memburuk.

Seperti dikutip dari AFP, Kamis (8/10) Anwar berkata setelah penundaan tersebut, akhirnya Raja akan menerima audiensi darinya pada hari Selasa pekan depan.

Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan akan "menyajikan dokumentasi (menunjukkan) mayoritas anggota parlemen yang kuat dan meyakinkan" mendukungnya.

Di Malaysia, calon PM harus membuktikan kepada Raja bahwa dia mendapat dukungan dari mayoritas 222 anggota parlemen Malaysia.

Hingga saat ini belum diketahui apakah Anwar memiliki dukungan yang diperlukan, karena beberapa anggota parlemen yang dikabarkan mendukungnya telah membantah.

Pakar Malaysia dari University of Tasmania, James Chin mengatakan perubahan besar tidak mungkin terjadi langsung setelah pertemuan Anwar dengan Raja. Dia menilai langkah itu hanyalah langkah awal.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X