Fakta Pasutri Bawa Jenazah Bayi Naik Motor Tak Sanggup Bayar Ambulans, Terhimpit Ekonomi

- Rabu, 16 Desember 2020 | 16:59 WIB
Pasutri bawa jenazah bayi mereka naik motor karena tak sanggup bayar ambulans. (Instagram: Devina_jasmine_wijaya)
Pasutri bawa jenazah bayi mereka naik motor karena tak sanggup bayar ambulans. (Instagram: Devina_jasmine_wijaya)

Asmudin dan Fatimah, sepasang suami istri di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, terekam kamera saat membawa jenazah bayi mereka ke tempat pemakaman umum naik sepeda motor. Video yang merekam mereka saat melintas di ruas jalan pun viral di media sosial.

Dalam video tersebut, sebagaimana disimak Indozone.id, terlihat pasutri itu berboncengan naik sepeda motor warna kuning. Sang istri duduk di belakang, membawa jasad bayinya dengan kain gendong, menempatkannya di bagian tengah motor.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Indozone.id, Asmudin dan Fatimah diketahui tinggal di di Jalan Mendawai, Kota Palangka Raya. Mereka mengaku terpaksa membawa jenazah bayi mereka dari RSUD Doris Sylvanus ke pemakaman umum yang berada di Jalan Tjilik Riwut KM 12, lantaran tak sanggup membayar jasa ambulans.

Jarak yang mereka tempuh pun terbilang cukup jauh. Mereka harus menempuh jarak 12 kilometer dari rumah sakit ke pemakaman.

Diketahui pula, bayi mereka meninggal dunia karena mengalami kekurangan gizi dan berat badannya hanya 1 kg lebih. Bayi malang tersebut sempat dirawat selama dua hari sebelum nyawanya tak terselamatkan.

Asmudin dan Fatimah diketahui berasal dari Desa Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Kondisi ekonomi mereka sangat memprihatinkan dan mereka tak memiliki pekerjaan maupun penghasilan tetap.

Pihak RSUD Doris Sylvanus sendiri membantah tidak menawarkan ambulans kepada pasutri tersebut.

Mereka juga menampik anggapan bahwa mereka tidak berempati dengan menawarkan jasa ambulans gratis.

Tiba di pemakaman, bayi tersebut dikuburkan ala kadarnya, tanpa batu nisan yang menghiasi pusaranya seperti pada umumnya. Hal tersebut lantaran Asmudin dan istrinya tidak mampu untuk membeli nisan makam.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X