Telah ditemukan anjing dengan ras baru di pegunungan tengah Papua. Anjing yang belum punya nama ilmiah ini masih dalam penelitian. Penampakannya lebih mirip seperti rubah; bermoncong pendek, memiliki bulu berwarna coklat emas, telinga segitiga dan berekor tebal.
Menariknya, anjing ini tidak seperti anjing pada umumnya. Anjing ras baru ini tidak bisa menggonggong. Penampakan anjing langka ini dibagikan oleh pengguna Twitter dengan nama akun @anangdianto.
"Kemarin siang kedatengan mereka pas lg kerja di area grasberg," tulis Anang di akun Twitter-nya.
Ini anjing species baru yg blm punya nama ilmiah, masih diteliti. Mendiami kawasan pegunungan tengah papua.
— Anang Dianto (@anangdianto) July 24, 2020
Ciri : warna coklat emas, telinga segitiga, ekor tebal, moncong pendek mirip rubah & tdk bisa menggonggong!
Kemarin siang kedatengan mereka pas lg kerja di area grasberg. pic.twitter.com/TXbk8rWyGh
Anang menyebut anjing tersebut bisa hidup di ketinggian 3000mdpl. Mereka juga tidak takut manusia. Freeport Indonesia dan Uncen sebelumnya sempat melakukan penelitian dengan anjing primitif ini dengan mengambil sampel DNA-nya. Hasilnya, anjing tersebut masih satu spesies dengan anjing Dinggo Australia.
Anang menambahkan, anjing Primitif pertama kali diamati pada tahun 1980 oleh geologist Amerika Serikat. Namun, penelitian ini baru kembali dilakukan lagi pada tahun 2012 silam setelah diliput oleh National Geographic.
Meski tidak bisa menggonggong, anjing primitif ini bisa bersuara dengan melolong seperti serigala. Karena kemampuan itu, anjing tersebut dijuluki sebagai "singing dog".
Oiya mereka ga bisa menggonggong tp bisa melolong kyk serigala tp kecil, makanya peneliti menjulukinya sebagai Singing Dog.
— Anang Dianto (@anangdianto) July 24, 2020
Nih aku sempet ngrekam mereka melolong :https://t.co/s8zcjbOuvp
Masyarakat setempat tidak memelihara anjing tersebut dan membiarkannya hidup di alam bebas. Anang mengatakan, ada suku yang percaya bahwa anjing tersebut merupakan penjaga gunung dan bisa berubah menjadi laki-laki.
"Bahkan menurut Suku Moni, anjing ini dipercaya sbg penjaga gunung & bisa berubah mjd laki2 yg memakan jantung org2 yg berniat jahat," cuit Anang.
Sampai sekarang, penelitian mengenai anjing primitif masih berlanjut. Para peneliti masih meneliti apakah anjing tersebut ada hubungannya dengan Dingo dan New Guinea Singing Dog.