Kisah Wanita Pezina yang Beri Minum Anjing Haus dan Masuk Surga, Tak Seperti Ustaz Yahya

- Selasa, 16 Februari 2021 | 16:05 WIB
Ustaz Yahya Waloni (kiri), ilustrasi anjing minum. (kanan)
Ustaz Yahya Waloni (kiri), ilustrasi anjing minum. (kanan)

Baru-baru ini, publik dibuat geleng-geleng kepala oleh isi ceramah Ustaz Yahya Waloni yang menceritakan pengalamannya yang pernah sengaja menabrak anjing saat mengenderai mobil karena ia anggap najis.

Apa yang disampaikan Yahya justru bertolak belakang dari apa yang tersurat di dalam berbagai riwayat dan hadits.

Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahuanhu dari Nabi Muhammad SAW, misalnya, tentang seorang wanita pelacur yang justru diampuni dosanya karena menyelamatkan seekor anjing yang kehausan dari kematian.

"Seorang wanita pezina telah mendapatkan ampunan. Dia melewati seekor anjing yang menjulurkan lidahnya di pinggir sumur. Anjing ini hampir saja mati kehausan, (melihat ini) si wanita pelacur itu melepas sepatunya lalu mengikatnya dengan penutup kepalanya lalu dia mengambilkan air untuk anjing tersebut. Dengan sebab perbuatannya itu dia mendapatkan ampunan dari Allâh Azza wa Jalla," tulis akun Sharif Attamimi di Facebook.

Di dalam Alquran Surat Al-Kahfi, juga dikisahkan mengenai seekor anjing bernama Qitmir, yang menjaga para pemuda Ashabul Kahfi yang tertidur dalam gua selama 309 tahun. Kisah tersebut diceritakan dalam surat Al Kahfi pada ayat 9-26. 

Anjing tersebut diangkat derajatnya oleh Allah SWT karena telah menjaga pemuda-pemuda tersebut selama tertidur panjang.

Seperti diketahui, Ustaz Yahya menyampaikan pengakuan itu saat berceramah di hadapan para jamaahnya baru-baru ini. Video ceramahnya itu diunggah di kanal YouTube Hadits TV pada 13 Februari 2021.

Ia mengaku menabrak anjing itu suatu hari ketika ia melintas di suatu daerah yang di sepanjang jalannya banyak terdapat lapo tuak.

"Sepanjang jalan itu lapo. Kutabrak juga satu ekor anjing.  Enggak tahu siapa yang punya. Lari, pincang kakinya. Kalau kambing saya masih rem. Tapi kulihat anjing, najis, kutembak satu kali ban depan. Talipat, ngiiik. Kalau kambing saya rem. Maksud saya ngerti? Saya lihat anjing, ya saya tabrak," kata dia, dengan nada bersemangat.

Yahya kemudian mengaku tidak berani menabarak anjing di Manado, lantaran dendanya mahal.

"Di Manado pernah kejadian. Ini fakta ini. Ditanya, berapa saya bayar? Kebetulan yang dia tabrak ini anjing baru beranak. Rupanya kalau ditabrak hitung berapa butir payudaranya. Anjing kalau dihitung bisa sampai 15 butir payudaranya. (Bayar) Rp15 juta. Satu butir satu juta. Lebih baik saya tabrak oma yang tadi saya tabrak. Ada oma yang lewat, cuma dua (payudara)," kata dia.

Sikap Yahya tersebut mendapat kecaman dari banyak pihak, termasuk sastrawan Saut Situmorang.

"Kalok berani jangan pakek kendaraan, tapi langsung hajar itu anjing! Dasar sampah kehidupan!" tulis Saut di Facebook, dengan membagikan tangkapan layar berita soal pernyataan Yahya.

"Pantat anjing jauh lebih bagus dibanding mukaknya yang najis itu," tambah Saut di kolom komentar.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X