Pengamat: Berpeluang Lolos, Gibran Bakal Jadi Sejarah Buruk PDIP

- Kamis, 20 Februari 2020 | 14:29 WIB
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, yang juga bakal Calon Wali Kota Solo. (ANTARA/R. Rekotomo)
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, yang juga bakal Calon Wali Kota Solo. (ANTARA/R. Rekotomo)

Posisi Anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang akan maju jadi bakal calon kepala daerah di Solo, Jawa Tengah menjadi bahan pembicaraan nasional. Pro kontra muncul lantaran Gibran maju bersama PDIP, partai yang juga mengusung ayahnya.

Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai majunya Gibran menjadi preseden buruh bagi Partai Banteng Moncong Putih itu. Meskipun PDIP akan meloloskannya dan mendukung dia maju di Pilkada.

"Dari pernyataan Megawati (Ketua umum PDIP) kemarin itu. Gibran akan di Acc Megawati, walau dengan hati kesal. Katanya ini yang terakhir," ucapnya saat dihubungi Indozone, Kamis (20/2/2020).

Menurutnya, Megawati telah membuat luka para kadernya yang harus melewati segala pengalaman, pelatihan dan pengkaderan di partai untuk maju pilkada. Namun Gibran hadir begitu saja tanpa harus menjadi kader partai lebih dulu dan akan langsung didukung maju Pemilihan Walikota Solo.

"Apapun alasannya, kasus Gibran Rakabuming bisa menjadi contoh yang tak baik di tubuh PDIP dan partai lain. Karena tanpa kaderisasi, tanpa berdarah-darah dan berkeringat. Langsung masuk PDIP dan bisa langsung menjadi calon kepala daerah," ungkapnya.

Padahal, sambung Ujang, para kader partai harus meniti karirnya di partai, berperan aktif, menunggu antrian yang lama, berkarya untuk mendapat dukungan masyarakat buat ikut serta kontestasi pilkada.

"Sedangkan kader partai yang sudah berdarah-darah di partai nggak dicalonkan. Ini terjadi karena menguatnya dinasti dan oligarki politik di tubuh partai politik," tegasnya.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X