Jalan Panjang Bougainville Jadi Negara Merdeka

- Kamis, 12 Desember 2019 | 10:28 WIB
Warga memegang bendera Bougainville di tempat pemungutan suara selama referendum kemerdekaan. (Reuters/Melvin Levongo)
Warga memegang bendera Bougainville di tempat pemungutan suara selama referendum kemerdekaan. (Reuters/Melvin Levongo)

Rakyat Bougainville sudah memberikan suara dalam referendum. Hasilnya, hampir 98 persen dari 181.067 suara mendukung kemerdekaan. Hanya 3.043 pemilih mendukung opsi otonomi yang lebih besar dalam jajak pendapat tersebut. 

Referendum ini,  bagian kesepakan perdamaian setelah satu dekade perang antara pemberontak Bougainville dan Papua Nugini, yang berakhir 1998 sejak 1988. 

-
Para pejabat menghitung surat suara di Buka, Bougainville. (Reuters/Jeremy Miller)

Perang tersebut,  menyebabkan 20 ribu orang tewas atau sekitar 10 persen dari populasi dari Bougainville.

Konflik antara gerakan separatis Bougainville dan pemerintah pusat di Port Moresby, sebagian besar disebabkan oleh perselisihan tentang pembagian pendapatan dari tambang tembaga Panguna.

Dilansir dari laman abc Kamis (12/12), Tambang Panguna pernah menyumbang 45 persen dari seluruh pendapatan ekspor Papua Nugini. Tambang itu kini diperkirakan masih memiliki cadangan tembaga dan emas dengan nilai miliaran dolar.

-
Para pejabat berdiri di sekitar surat suara di Buka, Bougainville. (Reuters/Jeremy Miller)

Sumber daya alam ini yang jadi pemicu perang saudara di pulau itu, karena rakyat Bougainville merasa keuntungan penambangan di wilayahnya, tidak dibagi secara adil antara Papua Nugini dan Bougainville, atau bahkan antara kelompok pemilik tanah yang berbeda di lokasi tambang.

Calon negara anyar ini, berjarak sekitar 1.000 kilometer di barat Port Moresby.  Dari tahun 1880-an hingga Perang Dunia I, Bougainville adalah bagian dari daerah penjajahan Jerman. 

-
Ketua Komisi Referendum Bougainville, Bertie Ahern, menandatangani Referendum di Buka. (Reuters/Jeremy Miller)

Setelah perang, Australia menduduki pulau itu. Pada tahun 1975 Bougainville diserahkan kepada Papua Nugini. Namun, banyak warganya yang ingin membentuk negara merdeka dan melakukan perlawanan bersenjata.

Namun, proses kemerdekaan negara pulau yang berbatasan dengan Australia dan Solomon, harus menunggu persetujuan Parlemen Papua Nugini walaupun mayoritas warga sudah memenangkan referendum merdeka, sebelum akhirnya bisa mengurus wilayahnya secara berdaulat. 

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X