Ini Klarifikasi Dosen UIN Terkait Ucapan Rasis yang Dilontarkannya

- Selasa, 26 November 2019 | 11:27 WIB
Screenshoot/YouTube/Ando Lan
Screenshoot/YouTube/Ando Lan

Beberapa waktu yang lalu beredar luas rekaman tentang seorang dosen sekaligus Wakil Dekan I Fakultas Ushuluddin, Husni Thamrin berkata rasis yang menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).  

"Pemberontak di UIN nih Batak semua, menghancurkan UIN, menghancurkan dunia Melayu, itulah Batak tu. Kau Batak kan, Batak keluar aja dari sini, Batang kurang etika," begitu ucap Husni kepada seorang mahasiswa bernama Salmi Abdullah Sipahutar dalam rekaman yang beredar.

Dalam rekaman itu, Husni juga mengatakan bahwa mahasiswa yang tidak bisa mengikuti aturannya bisa keluar. Ia menambahkan bahwa sikap orang Batak yang disebutkannya sudah dicap oleh banyak orang.

-
uin-suska.ac.id

Setelah beredar rekaman berisi ucapan rasis, dua hari yang lalu tepatnya tanggal 24 November 2019, ada sebuah video klarifikasi Husni Thamrin bersama dengan Salmi Abdullah Sipahutar.

Video klarifikasi ini dilakukan oleh Salmi agar permasalahan tentang ujaran rasisme yang diucapkan oleh Husni Thamrin tidak semakin panjang. Video tersebut kemudian dibagikan Salmi ke grup fakultas dan grup jurusan.

Dalam video itu, Husni meminta maaf pada semua mahasiswa Batak, khususnya Salmi yang mendapatkan ujaran rasisme darinya. Salmi juga mengatakan bahwa saat perdebatan itu berlangsung ia dan sang dosen, Husni Thamrin sedang berada dalam kondisi yang tak nyaman, sehingga terlontarlah kata-kata yang membawa istilah rasis.

"Terkait dengan hal ini, beliau sendiri dan saya pribadi telah sama-sama saling memaafkan, dengan arti kata saya telah menerima akan apa yang disampaikan kepada saya. Begitupun beliau yang sudah menarik kembali kata-katanya," ujar Salmi.

"Dengan ini khususnya saya menyampaikan kepada siapa pun di sana kawan-kawan, saudara sekalian, terkait dengan isu saat ini, kita buktikan bahwasanya kita tidak seperti itu dengan menerima ini dengan baik," lanjut Salmi.

"Saya di sini tidak ada unsur-unsur intervensi atau pun yang memaksa saya untuk melakukan hal ini, tetapi dengan tulus, saya sebagai seorang mahasiswa siap dididik oleh dosen saya, begitupula dengan dosen saya yang mendidik saya. Jadi, apa pun yang terjadi di antara kami, mungkin ini kesalah pahaman antara mahasiswa dengan dosennya," tambah Salmi. 

Sementara itu, Rektor UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau, Profesor Akhmad Mujahadin mengaku kecewa dengan ucapan Husni yang mengandung ucapan rasis. Ia menilai ucapan tersebut tak sepantasnya diucapkan oleh seorang dosen pada mahasiswa. Ia juga menambahkan, akan mempertimbangkan sanksi yang akan diberikan untuk Husni Thamrin karena ucapan rasisnya.

-
uin-suska.ac.i

"Pak Gubernur meminta kepada saya agar kasus ini diselesaikan agar tidak terjadi konflik SARA di Provinsi Riau. Dan masalah ini diharapkan bisa diselesaikan dengan musyawarah dan kekeluargaan," kata Akhmad.

Di sisi lain, seorang tokoh muda Batak Riau, Dedi Harianto Lubis juga menilai bahwa ucapan Husni tentang rasis sangat tidak elok dan tidak pantas.

"Ucapan ini dibuat di kampus dan itu sangat tidak elok, apalagi kita negara yang memiliki ideologi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," ujar Dedi.

"Saya memantau di berbagai grup WA grup masyarakat Batak Riau yang saya ikuti sudah muncul reaksi-raksi yang memuncak. Untuk itu kita berharap agar kasus ini bisa segera selesai, agar tidak dimanfaatkan pihak tertentu," lanjut Dedi.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X