Meskipun mengalami kegagalan hingga 18 kali untuk menyelesaikan mata kuliahnya, Muhammad Rafiq Izzat Zaidi tetap berjuang sampai akhirnya bisa lulus dari perguruan tinggi.
Mahasiswa Universiti Teknologi Mara, Malaysia ini membutuhkan waktu sebanyak tiga kali kesempatan untuk bisa menyelesaikan sebuah mata kuliah.
"Saya adalah seorang pelajar yang lambat. Tapi semakin saya gagal, semakin paham pula tentang materi tersebut walaupun butuh waktu hingga 11 semester," tulisnya dalam cuitan di akun Twitter, RaffiqIzzat.
I m a slow learner in law school. I need to fail roughly 2-3 times to pass certain papers. But the more i failed, the deeper the subject engraved in my head though that costed me 11 sems. I ve failed forward 18 times till i finally graduated.
— Rafiq Izzat, Esq. (@RaffiqIzzat) September 29, 2019
Fail forward.
Hard work, works. pic.twitter.com/7Najdt0n9u
Saat menjalani masa kuliahnya, banyak rintangan yang dihadapi oleh Izzat.
Mahasiswa dari jurusan hukum angkatan 2013 ini mengaku pernah gagal empat mata kuliah di semester pertama.
Bahkan pria yang kini berusia 25 tahun itu pernah merasa putus asa karena tak kunjung lulus, ia juga sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Namun ia memutuskan untuk kembali berjuang menyelesaikan kuliahnya.
"Sempat ingin bunuh diri. Waktu itu saya sedang mengemudi dan berpikiran untuk menabrakkan mobilnya," cerita Izzat.
Asanya semakin surut setelah melihat teman-teman seperjuangannya lulus terlebih dahulu dan mendapatkan pekerjaan.
Namun, perjuangan keras Izzat akhirnya berbuah manis. Ia akhirnya bisa lulus dengan menyandang gelar sarjana hukum. Kini, Izzat sedang menjalani magang di bidang hukum.
"Ingat, jika kamu gagal ketujuh kalinya, kamu harus bangkit pada kesempatan berikutnya. Kerja keras tak pernah bohong," tegas Izzat.