Pidato di Sidang Umum PBB, Jokowi Singgung Hak Perempuan di Afghanistan dan Krisis Myanmar

- Kamis, 23 September 2021 | 10:52 WIB
Para perempuan Afghanistan berdemonstrasi di New Dehli India untuk menuntut hak-hak mereka. (REUTERS/Anushree Fadnavis)
Para perempuan Afghanistan berdemonstrasi di New Dehli India untuk menuntut hak-hak mereka. (REUTERS/Anushree Fadnavis)

Salah satu isu global yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di Sidang Umum PBB ke-76 adalah masalah hak perempuan, dan kekerasan yang terjadi di Afghanistan beberapa waktu belakangan ini.

Menurut Jokowi, permasalahan global yang meliputi intoleransi, konflik, terorisme, dan perang harus bisa diambil sikap tegas oleh para pimpinan negara, tak terkecuali masalah politik yang terjadi di Myanmar.

"Kekhawatiran tentang marginalisasi perempuan dan kekerasan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina yang sulit dipahami, dan krisis politik di Myanmar harus menjadi agenda bersama kita," ucapnya, Kamis (23/9/2021).

Jokowi pun menjelaskan, pimpinan ASEAN telah melakukan pertemuan di Jakarta untuk menyepakati lima konsensus terkait masalah dan konflik politik yang terjadi di Myanmar pada Februari lalu.

"Para pemimpin ASEAN bertemu di Jakarta dan menyepakati lima poin konsensus yang pelaksanaannya membutuhkan komitmen penuh dari militer Myanmar," terangnya.

Maka dari itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut berharap dengan adanya sidang umum PBB, sejumlah permasalahan global dapat diatasi bersama-sama dengan langkah dan hasil yang nyata.

"Tanggung jawab ini ada di pundak kita, komunitas global menunggu adalah tugas kita untuk memberikan harapan bagi masa depan dunia," tandas Jokowi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X