Tak Sepakat dengan Poros Partai Islam, Zulkifli Hasan Curhat Luka Lama

- Jumat, 16 April 2021 | 14:42 WIB
Ketum PAn Zulkifli Hassan. (Instagram/@amanatnasional).
Ketum PAn Zulkifli Hassan. (Instagram/@amanatnasional).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menilai pembentukan koalisi partai poros Islam untuk pemilu tahun 2024 kontraproduktif dengan upaya melakukan rekonsiliasi nasional, memperkuat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan sebagai bangsa dan negara.

Pria yang akrab disapa Zulhas tersebut pun mengenang atau mencurahkan perasaannya (curhat) luka lama pada Pilres 2019, yang di mana menurutnya saat itu sangat kuat menggunakan sentimen SARA dan politik aliran, politik identitas.

"Luka dan trauma yang ditimbulkan oleh ketegangan dan tarik menarik itu masih terasa," ucap Zulhas dalam keterangannya, Jumat (16/4/2021).

Baca Juga: Raih Gelar Doktor dari Balik Jeruji, HRS Banjir Ucapan Selamat dari Netizen

"Rakyat masih terbelah, meskipun elit cepat saja bersatu. Buktinya capres dan cawapres yang menjadi lawan dari pasangan pemenang kini sudah bergabung," tambahnya.

Terkait wacana koalisi partai Islam 2024 itu, ia menyebut hal itu akan memperkuat politik aliran. Oleh sebab itu, bagi Zulhas, sesuatu yang harus dihindari, dan semua pihak harus berjuang untuk kebaikan dan kepentingan semua golongan.

"PAN saat ini sedang memperjuangkan dan memperkuat politik gagasan. Politik yang mengedepankan konsep dan program. Seharusnya saat ini kita bersama-sama berpikir untuk kesejahteraan rakyat, mewujudkan ide kesetaraan, merumuskan gagasan tentang kedaulatan, dan seterusnya," terangnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengungkapkan peluang untuk membentuk koalisi partai poros Islam dalam ajang Pemilu 2024.

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X