Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Digulingkan Setelah 12 Tahun Pemerintahannya

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah digulingkan setelah 12 tahun menjabat sebagai perdana menteri.

Pimpinan baru Israel sekarang ialah Naftali Bennett.

Dikutip dari The Sun, pemungutan suara hari Minggu, yang disahkan selisih 60-59, mengakhiri siklus dua tahun kelumpuhan politik di mana negara itu mengadakan empat pemilihan.

Perkembangan politik seismik terjadi setelah perang 11 hari antara Israel dan Palestina setelah bentrokan di Yerusalem memicu serangan bom yang menewaskan lebih dari 250 orang.

Pertempuran, serta kekerasan di Tepi Barat yang diduduki dan di kota-kota campuran Yahudi-Arab Israel, pada awalnya tampaknya memperkuat cengkeraman Netanyahu pada kekuasaan.

Tapi ilmuwan politik Gayil Talshir di Universitas Ibrani mengatakan hal itu telah mendorong Netanyahu ke posisi buruk.

Sekarang, apa yang disebut 'koalisi perubahan' akan melihat pemimpin partai Yamina dan garis keras nasionalis Bennett menjabat sebagai pemimpin negara terlebih dahulu sebelum menyerahkan kepada Yair Lapid, pemimpin partai Yesh Atid yang berhaluan tengah.

Netanyahu mengutuk aliansi yang menentangnya sebagai 'penipuan abad ini'memperingatkan bahwa itu akan menghasilkan pemerintah sayap kiri yang berbahaya bagi negara Israel.

Selama 12 tahun menjalankan jabatan puncak, pemimpin terlama Israel telah menjadi tokoh polarisasi di dalam dan luar negeri.

Netanyahu telah mengambil garis keras terhadap Palestina dan menempatkan masalah keamanan di atas setiap diskusi perdamaian.

Di bawah pemerintahannya, Israel telah meluncurkan gelombang serangan dan pembunuhan dalam upaya untuk melumpuhkan program senjata nuklir teokrasi.

Sementara itu, Netanyahu menghadapi tuntutan pidana atas dugaan bantuan kepada taipan media dan penerimaan ilegal cerutu dan sampanye mahal.

Namun, Netanyahu membantah semua kesalahan dan mengatakan tanpa memberikan bukti apa pun, bahwa dia adalah korban konspirasi negara yang mendalam untuk melawannya.