BIP (43), pelaku penebar ranjau paku di ruas Jalan Gatot Subroto dan MT Haryono Jakarta diketahui juga berprofesi sebagai tukang tambal ban portabel atau keliling. Liciknya tersangka menaruh harga tiga kali lipat lebih mahal untuk jasa tabelnya.
"Ini jasanya hampir tiga kali lipat dari harga normal," kata Kapolsek Tebet Kompol Alexander Yurikho dalam konferensi pers di Mapolsek Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (24/9/2021).
Harga tambal ban pada umumnya maksimal hingga Rp20 ribu satu lubang. Namun, tersangka menjual jasanya mencapai Rp75 ribu.
"Pelaku jual pelayanannya tak wajar dalam pasarannya dan biasanya harga pasarannya Rp20 ribu tapi dengan biaya di bengkel yang bersangkutan biayanya Rp75 ribu. Artinya hampir tiga kali lipatnya. Ini modus dan motif tersangka untuk ambil keuntungan," beber Alex.
BACA JUGA: Begini Cara Penebar Ranjau Paku di Gatot Subroto Beraksi: Ban Kendaraan Langsung Rusak!
Tersangka sendiri diketahui bekerja sebagai tukang tambal ban portabel alias tidak tetap. Dalam aksinya per satu hari, tersangka bisa menambal hingga empat pelanggan.
"Sehari dia bisa tiga atau empat. Jadi tiga dikali Rp75 ribu maka bisa dihitung sendiri. Jadi bisa jutaan rupiah," kata Alex.
Seperti diketahui, massa ojek online mengamankan seorang pria karena diduga menjadi pelaku penyebar ranjau paku di kawasan Gatot Subroto dan MT Haryono, Jakarta. Hal ini pun sempat viral di media sosial.
Massa ojol pun menyerahkan pelaku ke polisi. Dari keterangan tersangka, pelaku benar melakukan aksinya menebar ranjau paku untuk meraup keuntungan karena pelaku berprofesi sebagai tukang tambal ban portabel.
Artikel Menarik Lainnya:
