Pancasila Jadi Mata Pelajaran di Sekolah, BPIP: Tinggal Tunggu Keputusan Presiden

- Jumat, 1 Oktober 2021 | 09:25 WIB
Ilustrasi Pancasila. (Foto/BPIP)
Ilustrasi Pancasila. (Foto/BPIP)

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi bersama Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pihaknya tengah bahas soal mata pelajaran Pancasila untuk diterapkan di seluruh jenjang pendidikan di Indonesia.

Yudian mengatakan bahwa rencana itu hanya tinggal tunggu keputusan Presiden Jokowi.

"Sedang kami bahas sama Pak Menko, yaitu akan menjadikan kembali Pancasila sebagai mata pelajaran dari PAUD hingga ke Perguruan Tinggi. Ini tinggal tunggu teken Presiden," kaya Yudian, dikutip dari kanal YouTube Bamusi TV, Jumat (1/10).

Nantinya, mapel Pancasila akan menggunakan metode buku yang terdiri dari 70 persen teori, di mana dalam teori terdapat berbagai pengetahuan dasar seperti siapa pelopor Pancasila dan lain-lain.

"Nanti termasuk peraturan perundang-undangannya, sehingga menjadi Pancasila misalnya sebagai falsafah negara, Pancasila sebagai ideologi negara, Pancasila sebagai pemersatu, itu tanda petik kognitif atau pengetahuan teoritis," katanya lagi.

Selain 70 persen teori, terdapat juga 30 persen praktik dalam buku, di mana berisi keteladanan dari tokoh sejarah hingga masyarakat yang tetap menjunjung tinggi pancasila.

Dalam buku tersebut nantinya akan banyak menampilkan berbagai tokoh masyarakat di tiap daerah.

"Jadi keteladanan nanti di dalam buku ini lebih ditampilkan pada lokalitas masing-masing. Jadi kalau orang di Maluku nanti baca Pancasila itu tokoh-tokohnya banyak yang dari Maluku, yang akan mereka bicarakan di dalam kelas. Bagaimana orang Maluku muncul sebagai seorang Pancasilais. Nanti di Aceh juga begitu," kata Yudian lagi.

"Walaupun seperti yang saya katakan, tetap dari atas ada tokoh-tokoh utama itu dalam sejarah ada, yang diharapkan juga kita adil tapi tidak menutup pintu bagi yang belum muncul. Jadi teladan Pancasila akan selalu hadir karena itu menyangkut detik nafas kehidupan kita. Jadi siapapun di situ bisa jadi teladan Pancasila," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X