Bejat dan biadab. Begitulah kiranya ungkapan yang tepat untuk menggambarkan perilaku seorang pria berinisial D di Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, baru-baru ini.
Betapa tidak. D tega memperkosa putri kandungnya sendiri yang masih SMP (14 tahun). Biadabnya lagi, D mengajak tetangganya yang berinisial S, seorang pria paruh baya yang biasa disapa 'Uwak' oleh korban, dalam memperkosa anaknya.
Dalam melancarkan aksinya, D mengelabui putrinya dengan modus mengusir makhluk halus dari tubuh putrinya.
Sang anak yang masih polos, percaya begitu saja pada omongan D. D lantas menggerayangi tubuh anaknya dan menjilati kemaluannya.
Setelah puas, D mempersilakan S untuk melakukan perbuatan serupa kepada anaknya.
Kasus ini terungkap setelah ibu kandung korban, F, tak sengaja membaca isi percakapan WhatsApp putrinya dengan tetangganya, S.
Di dalam percakapan itu, F menemukan ada perkataan mesum dari S kepada putrinya. Di dalam chat itu juga ia tahu bahwa suaminya juga ikut memperkosa putrinya.
Tak terima terhadap perlakuan suami dan tetangganya, F lantas membuat laporan ke Polres Pelabuhan Belawan. Saat membuat laporan, F mengajak serta putrinya, untuk memberikan keterangan kepada polisi.
Kepada wartawan, sang anak mengaku dicabuli oleh ayahnya serta tetangganya itu pada Mei 2021.
Saat itu, ia sedang tertidur di kamarnya. Begitu membuka mata, ia melihat ayahnya sudah menindihi tubuhnya.
"Katanya di badanku ada jin jahat. Terus aku digituin (diperkosa). Pertama ayahku. Terus uwak tetanggaku gantian," jelas anak malang itu.
Setelah membuat laporan ke polisi, F berharap suami dan tetangganya itu segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. Ia tak peduli dirinya hidup menjanda dan anaknya jadi anak yatim asalkan tidak bersuamikan seorang predator seperti D.
"Masa depan anak gadis saya jauh lebih penting," katanya.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP I Kadek Hery Cahyadi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus ini.
