Buntut Kejadian di Piala Thomas, KOI Siap Turun Tangan Bebaskan LADI dari Sanksi WADA

- Senin, 18 Oktober 2021 | 21:01 WIB
 Ketua KOI (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari saat memberi keterangan mengenai sanksi WADA, Jumat (8/10/2021). (photo/ANTARA/HO/Komite Olimpiade Indonesia)
Ketua KOI (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari saat memberi keterangan mengenai sanksi WADA, Jumat (8/10/2021). (photo/ANTARA/HO/Komite Olimpiade Indonesia)

Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyatakan siap turun tangan dan berupaya keras agar sanksi Badan Anti-Doping Dunia terhadap Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) segera dicabut.

Ketua Umum KOI, Oktohari pada Senin (18/10) ditunjuk Menpora Zainudin Amali sebagai Ketua Tim Kerja Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA.

Tim tersebut ditugaskan pemerintah untuk melakukan akselerasi dan investigasi atas sanksi yang diberikan WADA terhadap LADI.

Usai ditunjuk untuk memimpin tim, Okto, sapaan Raja Sapta, berjanji akan berusaha optimal membantu LADI terbebas dari hukuman WADA.

"Hukuman WADA terhadap LADI (berlaku) selama satu tahun. Kami akan berusaha agar LADI bisa segera terbebas sanksi. Segala usaha akan kami tempuh, tetapi perlu diingat sanksi ini diberikan WADA kepada LADI, sehingga harus LADI sendiri yang menyelesaikan kekurangan-kekurangan yang dibutuhkan,” kata Okto dikutip dari ANTARA

Komposisi Tim Kerja Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA berisikan hanya tujuh orang, yang terdiri atas Ketua KOI, Sekjen KOI Ferry J Kono, dua perwakilan LADI, dua perwakilan induk federasi olahraga, dan satu perwakilan pemerintah.

Baca juga: Mantan Atlet Bulu Tangkis Sayangkan Merah Putih Tak Dikibarkan di Piala Thomas

Tim ini selanjutnya akan dibantu para ahli yang dibagi dalam tiga kelompok, yakni akselerasi, investigasi, dan komunikasi.

Untuk langkah awal, KOI terlebih dahulu akan memetakan solusi dengan menghimpun semua data dan permasalahan LADI selama satu bulan ke depan sembari melakukan pendekatan eksternal kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC). 

Dia juga siap membantu memfasilitasi komunikasi antara LADI dan WADA.

Rencananya setelah menghadiri General Assembly Association of National Olympic Committees (ANOC) di Crete, Yunani, 24-25 Oktober, Okto bakal langsung bertolak ke markas besar IOC di Lausanne, Swiss untuk melakukan koordinasi secara langsung.

“Ada beberapa ajang olahraga yang diikuti Indonesia dan juga digelar di Indonesia pada akhir tahun ini. Kami ingin memastikan agar kegiatan tersebut bisa terselenggara,” ujar Okto.

"Namun, kejadian saat ini juga menjadi contoh bahwa Indonesia tidak bisa terlepas dari regulasi tatanan olahraga dunia," tambah dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X