Inilah tampang Hendrik Tampubolon (38 tahun), otak pelaku perampokan toko emas di Pasar Simpang Limun, Kota Medan, pada Kamis, 26 Agustus 2021 lalu.
Pria berambut keriting itu ditangkap polisi dalam persembunyiannya di rumah orangtuanya di Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Saat menangkapnya di Sidikalang, polisi menemukan senjata api yang digunakan Hendrik bersama komplotannya saat beraksi.
Senjata api itu disembunyikan di bawah timbunan dedaunan kering di belakang rumah orang tuanya.
Hendrik disuruh langsung menyerahkan senjata-senjata itu kepada polisi.
"Pistolnya yang satu lagi mana? Yang pendek, yang pendek. Kan tiga, kan tiga," kata salah seorang polisi kepada Hendrik.
Saat diringkus, Hendrik mengenakan kaos hitam dan jins biru.
Polisi yang meringkusnya pun merasa girang dan membuat video.
"Halo, Guys, awalnya tidak nampak sesuai rencana. Tetapi dengan bantuan doa dan dukungan. Guys, hari ke-13!" kata salah seorang polisi memamerkan hasil kerjanya.
Selain senjata api, emas sebanyak 6,8 Kg hasil rampokan juga disembunyikan di belakang rumah Hendrik. Emas itu awalnya disimpan di atas plafon rumah, sebelum kemudian ditimbun di dalam tanah.
Emas tersebut diserahkan oleh para komplotan Hendrik dan tidak sempat dijual sedikitpun oleh Hendrik.
Namun, saat dibawa polisi untuk menunjukkan tempat kumpul dia bersama rekan-rekannya, Hendrik melawan dan akhirnya ditembak mati oleh polisi.
Lima Orang
Selain Hendrik, pelaku dalam kasus ini ada empat orang lain. Mereka adalah:
1. Farel (21 tahun), belum menikah, warga Jalan Garu 1, Gang Manggis Kecamatan Medan Amplas