DPRD Jakarta Nilai Penaikan Tarif Parkir Maksimal Rp60 Ribu, Tidak Tepat Solusi dan Waktu

- Kamis, 24 Juni 2021 | 23:30 WIB
Pengendara sepeda motor mengambil karcis parkir di lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (23/6/2021). (photo/ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/ilustrasi)
Pengendara sepeda motor mengambil karcis parkir di lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (23/6/2021). (photo/ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/ilustrasi)

Naiknya tarif parkir di Jakarta yang rencananya diberlakukan maksimal hingga Rp60 ribu per jam untuk mobil dan motor hingga Rp18 ribu per jam dinilai tidak tepat solusi dan waktunya.

Hal tersebut diungkapkan oleh anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak yang menilai tarif parkir yang direncanakan sangat besar rentangnya antara Rp5.000 hingga Rp60.000 per jam karena keinginan kuat untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik.

"Masalahnya, mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik saat ini berisiko meningkatkan penularan COVID-19 dan data BNPB/Satgas COVID-19 tahun lalu sebagian besar pasien yang dirawat adalah pengguna kendaraan umum," kata Gilbert di Jakarta, Kamis (24/6) dikutip dari ANTARA.

Selain itu,saat ini jumlah alat transportasi publik juga belum memadai, baik dari jumlah atau frekuensi dan jangkauan atau trayek serta integrasi antar moda (single ticket) atau dikenal dengan Jak-lingko juga jauh dari target.

Hal ini, lanjut Politisi PDIP tersebut, berbeda dengan kejadian di negara lain yang mengedepankan solusi untuk penyediaan transportasi publik yang terjangkau dan menjangkau semua daerah pemukiman dan tempat kerja di kota saat menghadapi masalah parkir yang umumnya dipicu akibat sulitnya lahan parkir akibat jumlah kendaraan yang meningkat dan tidak sesuai kapasitas lahan parkir.

Baca juga: Tim Kuasa Hukum Habib Rizieq Shihab Siap Mendampingi Simpatisan yang Diamankan Polisi

"Seharusnya transportasi publik yang lebih dulu diperbaiki dari layanan dan tarif, bukan tarif parkir yang digunakan sebagai instrumen mendorong masyarakat menggunakannya dalam kondisi sekarang," katanya.

Dengan transportasi publik yang baik, kata Gilbert, akan menghasilkan kualitas udara yang baik, dan kerugian karena macet akan teratasi.

"Di Jakarta, tarif parkir yang direncanakan juga terlalu mahal, mengingat sebagian besar masyarakat adalah pengguna kendaraan roda dua yang dipandang sebagai solusi murah dalam pengeluaran hariannya," kata dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Motor Kepeleset, Dua Jambret Ditangkap di Monas

Senin, 18 Maret 2024 | 14:10 WIB
X