Tentara yang telah melakukan kudeta di Guinea dan menangkap presiden Alpha Conde, telah muncul di TV nasional dan mengklaim bahwa mereka telah membubarkan pemerintahan.
Namun, kementerian pertahanan mengatakan upaya pengambilalihan telah digagalkan oleh pengawal presiden.
Insiden tersebut menyebabkan baku tembak selama berjam-jam di dekat istana kepresidenan di ibu kota, Conakry.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Uni Afrika telah mengutuk kudeta dan menuntut presiden Alpha Conde untuk dibebaskan.
Baca juga: Terjadi Kudeta di Guinea, Tentara Tangkap Presiden Alpha Conde
Dilansir BBC, negara Afrika Barat Guinea kaya akan sumber daya alam tetapi bertahun-tahun telah terjadi kerusuhan di negara tersebut.
Dalam pidatonya, sembilan tentara yang tidak disebutkan namanya, mengatakan mereka telah mengambil alih karena korupsi yang merajalela, dan kemiskinan tidak diatasi dengan baik.
Tentara tersebut menyebut diri mereka sebagai Komite Nasional untuk Rekonsiliasi dan Pembangunan, mereka mengatakan bahwa konstitusi telah dibubarkan dan akan ada konstitusi baru yang lebih inklusif.
Laporan mengatakan kudeta itu dipimpin oleh unit elit yang dipimpin oleh mantan legiuner Prancis, Letnan Kolonel Mamady Doumbouya.
