Hamas Soal Warga Palestina Ditembak Israel: Satu Tumbang, Ribuan Menyerang

- Senin, 13 Desember 2021 | 15:29 WIB
Paramedis dan jurnalis selama bentrokan antara pasukan Israel dan demonstran Palestina yang memprotes permukiman Israel, di Tepi Barat 27 Juli 2021. (REUTERS / Raneen Sawafta)
Paramedis dan jurnalis selama bentrokan antara pasukan Israel dan demonstran Palestina yang memprotes permukiman Israel, di Tepi Barat 27 Juli 2021. (REUTERS / Raneen Sawafta)

Hamas dan kelompok-kelompok perlawanan Palestina menyerukan agar warga Palestina meningkatkan serangan terhadap tentara zionis Israel. Seruan ini sebagai respons terhadap penembakan oleh tentara Israel yang menewaskan seorang warga Palestina bernama Jamil Abu Ayyash.

Dikutip dari Jerussalem Post, seorang pejabat Hamas bernama Zaheer Jabareen, mengatakan bahwa dalam pemakaman Abu Ayyash, warga Palestina menyerukan dukungan terhadap Hamas. Hal tersebut dinilai sebagai bukti kegagalan upaya Israel untuk membungkam warga Palestina.

"Segala upaya untuk mengintimidasi anggota dan pendukung Hamas di Tepi Barat telah gagal," kata Jabareen.

Dia juga mendesak warga Palestina untuk melanjutkan perang melawan Zionis Israel dengan segala cara,

Hal yang sama diungkapkan kelompok-kelompok perlawanan Palestina lainnya. Jihad Islam Palestina mengatakan, pembunuhan Abu Ayyash justru akan meningkatkan perlawanan terhadap Israel. Satu orang  yang tumbang dalam perang melawan Israel, justru akan membangkitkan perlawanan dari ribuan orang Palestina.

"Perlawanan dan konfrontasi terhadap Israel akan meningkat dan tidak akan berhenti sampai pengusiran penduduk dari seluruh tanah Palestina,"  katanya.

Komite Perlawanan Rakyat juga mengatakan pembunuhan Abu Ayyash di Beita, Tepi Barat, akan meningkatkan tekad rakyat Palestina untuk melanjutkan perlawanan terhadap Israel.

"Kami menyeru pada rakyat Palestina agar meningkatkan semua bentuk perlawanan terhadap tentara Israel," demikian pernyataan Komite Perlawanan Rakyat Palestina.

Abu Ayyash tewas saat melakukan aksi demonstrasi damai menentang pendudukan Israel di wilayahnya, pada Jumat (10/12/2021) waktu setempat. Ia mengembuskan napas terakhir setelah kepalanya diterjang peluru tajam dari senjata tentara Israel. 

Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk keras penembakan tersebut. Dalam pernyataan resminya, Pemerintah Palestina tidak terima aksi damai yang dilakukan warganya direspons agresif dengan peluru tajam oleh tentara Israel.

"Aksi demonstrasi tanpa kekerasan yang direspons dengan peluru tajam adalah kejahatan dalam arti sebenarnya. Sama dengan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Kementerian Luar Negeri Palestina. 

Artikel Menarik Lainnya :

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X