Gunung Panderman, satu dari sekian banyak puncak tertinggi yang menjadi pilihan para pendaki di Jawa Timur.
Gunung dengan ketinggian 2.045 mdpl tersebut merupakan alternatif bagi pendaki pemula yang ingin menjajal kemampuan. Untuk pemula, gunung yang terletak di Desa Toyomerto, Kel. Songgokerto, Pesanggrahan, Batu Malang, hanya membutuhkan waktu tiga jam sampai ke puncak.
Trek atau jalur pendakian Gunung Panderman hampir sama dengan jalur pendakian Gunung Bromo dan Gunung Lawu. Namun, Panderman memiliki ciri khas disetiap pos-nya.
Pos 1 atau nama lain, latar Ombo, dari sana pemandangan Kota Batu, Jawa Timur terlihat sangat jelas. Lokasi ini sering dijadikan tempat beristirahat para pendaki. Dengan ketinggian 1.604 mdpl, trek menuju latar Ombo cenderung landai.
Menuju pos 2 Gunung Panderman, jalur mulai menanjak dan banyak bebatuan. Pos 2 atau yang lebih di kenal dengan Watu Gede berada di ketinggian 1.730 mdpl. Ciri khas di pos 2 adanya batu besar, dan juga sebagai tanda berakhirnya trek bebatuan di jalur Panderman.
Dari pos 2 menuju puncak bayangan, trek masih menanjak dengan jalan setapak menembus hutan. Pemandangan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang juga dapat dilihat dengan jelas dan menjadi tanda bahwa puncak Gunung Panderman sudah mulai dekat.
Di puncak bayangan ini para pendaki akan disambut dengan kera, para kera sering meminta makanan dari para pendaki. Setelah mendapat makanan yang diingikan, kera akan kembali bergelantungan di pepohonan sekitar gunung bayangan.
Menuju puncak Panderman atau Puncak Basundara, trek yang dilewati sedikit sulit. Pendaki akan melewati tepi jurang menyusuri rimbunan pohon dengan trek menanjak.
Di puncak para pendaki akan disambut kembali oleh segerombolan kera dan terdapat tugu bendera serta patok penanda pendaki telah sampai di Puncak Basundara. Disini para pendaki dapat mendirikan tenda, karena area puncak Gunung Panderman datar, lapang dan terbuka.
