Marak Kekerasan di Sekolah, DPR: Rusak Citra Pendidikan

- Jumat, 14 Februari 2020 | 13:42 WIB
Ilustrasi kekerasan . (Pixabay/Tumisu).
Ilustrasi kekerasan . (Pixabay/Tumisu).

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PPP, Illiza Sa’aduddin Djamal, menyoroti banyaknya praktik kekerasan di sekolah akhir-akhir ini. Dia menilai beragamnya perilaku kekerasan akan merusak citra pendidikan di Indonesia.

"Kekerasan dan perkelahian di sekolah telah merusak citra lembaga pendidikan. Bagaimana pun, siapa pun, harus menghormati lembaga pendidikan karena di sana adalah tempat penggodokan generasi muda penerus bangsa. Rusak karakter generasi mudanya, rusak pula bangsanya," ucap Illiza saat dikonfirmasi Indozone, Jumat (14/2/2020).

Dia meminta kepala sekolah dan guru yang terlibat meminta maaf kepada publik atas tragedi perkelahian itu. Mereka juga harus mengaku tidak akan mengulanginya di kemudian hari.

"Ini penting agar para pelajar dan generasi muda di Indonesia tidak mencontohnya. Harus diberikan sanksi yang keras terhadap guru yang terlibat kekerasan atau perkelahian agar tidak berulang di tempat lain," jelasnya.

Pihak sekolah, sambungnya, harus memastikan tidak ada perundungan dan bullying di sekolah karena ini terbukti memantik perkelahian antarsiswa.  

"Sekolah harus memastikan bahwa semua siswa menjunjung tinggi rasa saling menghormati," tegasnya.

Sebelumnya, terjadi praktik kekerasan di sekolah, seperti tragedi perkelahian dua guru SMAN 8 Medan, Sumatera Utara. Perkelahian itu terjadi di dalam ruang kelas dan disaksikan para murid. 

Video perkelahian dua guru itu bahkan viral di media sosial. Perkelahian antarsiswa juga terjadi di Nganjuk Jawa Timur, dan Medan.

"Kekerasan di sekolah apapun bentuknya seharusnya tidak terjadi, karena ini adalah lembaga pendidikan yang mengedepankan moral dan ilmu pengetahuan," ujar Illiza. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X