Perkembangan teknologi yang pesat serta media komunikasi terbukti dapat membantu banyak pihak untuk menganalisa kesinambungan isi pesan di media sosial. Seperti halnya, kepemimpinan Jokowi selama lima tahun ini yang dapat dianalisis lewat cuitannya di media sosial.
Analisa dari media sosial ini sejalan dengan pesan Presiden Jokowi di awal kepemimpinan untuk menggunakan cara-cara baru dalam berkomunikasi.
Presiden Jokowi yang kini terpilih kembali untuk memimpin Indonesia untuk periode 2019-2024 mengatakan ada lima fokus program kerjanya yakni pembangunan sumber daya manusia, infrastuktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi, dan transformasi ekonomi. Kelima program ini dapat ditelusuri lewat cuitan presiden di akun Twitter @jokowi.
Dari penelusuran ini dapat dilihat program apa saja yang sebenarnya menjadi fokus Presiden Joko Widodo pada lima tahun pertama kepemimpinannya.
Jejak kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, beberapa waktu lalu masih terlihat di Pasar Wouma, pagi ini.
Saya ingin Pasar Wouma segera diperbaiki dan rampung dalam tempo dua minggu, agar kegiatan ekonomi di Wamena kembali pulih. pic.twitter.com/2reS7x9HSm— Joko Widodo (@jokowi) October 28, 2019
Media Antara pun menganalisis program kerja Presiden Jokowi lewat cuitan di Twitter. Media ini dipilihMedia ini dipilih karena memungkinkan interaksi dua arah dengan respons cepat dan target informasi yang spesifik.
Untuk menganalisa pesan di media sosial, bisa menggunakan unit analisis tematik yang mengandalkan teks-teks yang tersebar dalam pesan. Caranya adalah dengan menghitung jumlah kemunculan kata tertentu dan membandingkannya dengan jumlah kemunculan kata lain.
Media sosial Twitter dipilih sebagai alat untuk menganalisa Presiden Jokowi, karena beliau yang terbilang cukup aktif menggunakan Twitter sebagai media komunikasi publik.
Lesehan di undak-undakan istana bersama Wakil Presiden dan para menteri Kabinet Indonesia Maju. Ada wajah lama, ada muka baru. Semuanya akan bekerja, berikhtiar bersama menuju Indonesia maju.
— Joko Widodo (@jokowi) October 23, 2019
Pesan utama saya: jangan korupsi! Selamat bekerja. pic.twitter.com/5IpoAuFhy5
Sejak awal menggunakan Twitter pada tahun 2011, ada sekitar 2.075 cuitan yang ditulis @jokowi hingga 30 Oktober 2019. Dengan menggunakan alat analisis jaringan percakapan media sosial NodeXL, terkumpullah seluruh cuitan yang ditulis oleh Jokowi, selanjutnya dilakukan analisis terhadap jumlah kata yang digunakan dalam setiap cuitan.
Dari analisis terhadap akun Twitter @jokowi ini menunjukkan sebanyak 10.107 jenis kata (unique words) yang dikumpulkan, dengan jumlah total 47.134 kata (populasi). Dari populasi tersebut, terpilihlah kata-kata yang spesifik untuk dikategorikan dalam sembilan kelompok besar, yaitu:
- Ekonomi
- Energi
- Hukum
- Infrastruktur
- Kesra
- Ketahanan
- Korupsi
- Lingkungan
- dan Pertanian
Dari analisis yang dilakukan, menunjukkan bahwa cuitan presiden Jokowi didominasi oleh kata-kata yang terkait dengan topik Infrastruktur, Ekonomi, Kesra, dan Lingkungan, Pertanian, dan Energi. Sedangkan topik yang paling sedikit dituliskan dalam cuitan Jokowi adalah Hukum, Korupsi, dan Hankam.
Dalam tabel di bawah ini terlihat dominasi topik cuitan Jokowi dan jumlah kata yang termasuk dalam setiap topik. Pada topik infrastruktur, misalnya, terdapat 767 kata-kata yang berhubungan dengan infrasturktur. Sementara, pada topik korupsi terdapat 52 kata-kata yang berkaitan dengan korupsi.
Dari total cuitan Presiden Jokowi sebanyak 2.075, ada sekitar 504 cuitan tentang Infrastruktur, 252 cuitan tentang Ekonomi, dan 133 cuitan tentang Kesra serta 121 cuitan tentang Lingkungan. Adapun topik Pertanian, Hukum dan Energi ada pada 97, 89, dan 73 cuitan.