Masuk Bursa Pimpinan Ibu Kota Baru, Pengamat: Kenapa Harus Ahok?

- Senin, 9 Maret 2020 | 15:07 WIB
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).

Presiden Joko Widodo mulai mencari Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) baru yang bertugas untuk melaksanakan persiapan, pengelolaan, pengembangan, dan pembangunan di sana. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan jabatan Kepala Badan Otorita IKN baru itu merupakan jabatan setingkat menteri.

Pada 2 Maret 2020, Jokowi secara resmi mulai menyaring daftar nama yang potensial untuk menduduki jabatan tersebut. 

Jokowi menyebut empat kandidat utama, yakni Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama alias Ahok, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana, dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas.

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai sosok yang paling fenomenal adalah Ahok. Dia menilai meski memiliki ikatan emosional terdekat dengan Jokowi, Ahok punya resistansi tinggi jika menjabat nanti.

"Namun, jika yang dipilih itu berdasarkan kedekatan dan rasa emosional, Ahok paling dekat dengan Jokowi. Ahok banyak resistansinya. Publik juga sudah tahu itu." ucapnya saat dihubungi Indozone, Senin (9/2/2020).

-
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).

Menurutnya, selain Ahok masih ada tiga nama lain yang dinilai layak. Ujang mengatakan jika Ahok dipilih, publik bakal menyalahkan Jokowi.

"Kenapa harus Ahok? Padahal masih ada tiga orang lagi. Bahkan masih banyak tokoh lain yang capabel. Jika Jokowi salah pilih dari keempat nama itu, yang rugi pemerintah sendiri. Pilih saja yang nilai positifnya lebih banyak dari negatifnya, yang manfaatnya lebih besar dari mudharatnya," jelasnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menilai dari ukuran objektif dan berdasarkan track record masing-masing tokoh di atas, dia mengatakan Abdullah Azwar Anas lebih berprestasi dibanding Ahok.

"Banyuwangi di bawah kepemimpinannya dari daerah terbelakang menjadi daerah yang maju. Anas juga pernah mendapat bupati dengan pembangunan terbaik", ungkapnya.

Dia juga tak menampik kapabilitas Bambang Brodjonegoro dan Tumiyana. 

"Bambang bagus dan Tumiyana juga oke. Tidak banyak resistansi dari publik. Banyak juga positifnya daripada negatifnya," katanya. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X