Hasil KTT G20, Menkeu: Selamatkan Nyawa Manusia

- Jumat, 27 Maret 2020 | 09:31 WIB
Menkeu Sri Mulyani (kanan) saat mendampingi Presiden Joko WIdodo mengikuti forum KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/3/2020). (ANTARA FOTO/Biro Pers Sekretariat Presiden)
Menkeu Sri Mulyani (kanan) saat mendampingi Presiden Joko WIdodo mengikuti forum KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/3/2020). (ANTARA FOTO/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa negara-negara G20 yang dilaksanakan tadi malam, Kamis (26/3/2020), dimana disepakati bahwa kesehatan adalah hal yang utama.

Seluruh negara G20, kata Sri Mulyani, saat ini sepakat untuk bahu membahu menangani masalah kesehatan, sebagai imbas dari penyebaran virus corona (Covid-19).

"Untuk masalah penanganan pandemi, fokus leaders adalah selamatkan nyawa manusia, karena ini tak hanya masalah kesehatan namun juga tragedi kemanusiaan. Saat ini bagaimana seluruh negara dunia mencoba kurangi risiko pencegahan penyebaran. Itu akan berkonsekuensi pada banyak hal," ujar Sri Mulyani dalam video confference, Kamis (26/3/2020) malam.

Terkait dengan fokus kesehatan tersebut, para leader negara-negara G20 juga sepakat untuk memperlancar suplai alat kesehatan di semua negara.

"Karena di semua negara, apakah di Italy, UK, AS, Indonesia dan lainnya, semuanya alami kekurangan alat-alat kesehatan, terutama APD, kemudian Test Kit, dan ventilator," jelasnya.

Menurut Sri Mulyani, saat ini tengah diupayakan oleh IMF maupun World Bank untuk memberikan dukungan distrosis agar perusahaan yang bisa mendapatkan alat-alat kesehatan itu dapat prioritas, sehingga suplai alat kesehatan seluruh dunia bisa dinaikkan.

"Indonesia sendiri memiliki kapasitas untuk suplai, termausk hand sanitizer, dan lain-lain," tuturnya.

Sri Mulyani juga mengungkap bahwa para pemimpin negara-negara G20, sepakat untuk bertukar informasi terkait penanganan pandemic Covid-19 di negaranya masing-masing, agar wabah tersebut bisa segera diatasi.

"Kemudian, upaya agar negara saling pelajari apa yang sudah dilakukan negara lain," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X