Defisit Melebar, Setoran Dividen BUMN Diusulkan Naik 

- Rabu, 27 November 2019 | 10:50 WIB
Rencana pembangunan Gedung BUMN. (Wika Gedung).
Rencana pembangunan Gedung BUMN. (Wika Gedung).

Ekonomi Indonesia pada tahun 2020, masih akan menghadapi sejumlah tantangan akibat faktor eksternal dan internal, terutama berlanjutnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. 

Dengan tantangan yang dihadapi pada 2020, karena berbagai faktor lainnya seperti stagnanya pertumbuhan dan konsumsi domestik, Ekonom hanya memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya berada di kisaran 5 persen.

Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Adrian Panggabean menegaskan, kendati perekonomian Indonesia tahun depan dibayangi sejumlah tantangan, para pelaku usaha diharapkan tetap optimis. 

"Perekonomian tentu tak lepas dari tantangan, tapi tentu saja para pelaku pasar harus menatap ke depan dengan optimis. Manfaatkan setiap peluang terutama dalam kondisi market yang masih volatile," ujarnya dalam keteranganya, Rabu (27/11). 

Adrian menyarankan, dengan keterbatasan kebijakan moneter, pemerintah perlu mempertimbangkan pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mendekati 3 persen, dengan merumuskan secara detil kebijakan suplementer yang mampu mereduksi efek negatif dari pelebaran defisit.

Selain itu, dalam jangka pendek-menengah, pemerintah perlu agresif menaikkan kontribusi dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap APBN melalui penurunan biaya yang signifikan dan peningkatan produktivitas yang optimal. Dan perlu memanfaatkan potensi pembiayaan lewat mekanisme sekuritisasi aset pemerintah.

Langkah lainnya, pemerintah dan regulator perlu segera melakukan terobosan dalam meningkatkan mobilisasi tabungan dalam negeri lewat reformasi besar-besaran di industri dana pensiun dan social security

"Selain itu, Pemerintah Daerah juga harus menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara netral, untuk mengurangi ketergantungan daerah terhadap dana alokasi dari pusat," ujarnya.

Hingga Oktober realisasi defisit sudah mencapai Rp289 triliun atau 1,8 persen PDB. Padahal, kesepakatan di APBN hanya sebesar 1,84 persen. Selain itu, pada Triwulan III-2019, transaksi berjalan Indonesia mengalami defisit sebesar US$7,6 miliar. 
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X