Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM), telah melakukan uji jalan (road test) campuran 30 persen biodiesel pada bahan bakar solar (B30) pada kendaraan bermesin diesel di Jakarta, Kamis (5/9).
Kepala Badan Litbang ESDM Dadan Kusdiana menegaskan, uji jalan B30 untuk memastikan bahwa kinerja kendaraan tidak boleh berkurang signifikan antara penggunaan B20 dan B30. Selain itu, biaya operasi dan pemeliharaan tidak boleh berubah banyak.
Ia memaparkan, dari hasil uji coba sementara, tidak ditemukan masalah yang signifikan pada unit kendaraan yang diuji coba terkait dengan performa mesin kendaraan, oli, serta emisi gas buang. Bahkan, untuk konsumsi bahan bakar, menjadi lebih hemat dari yang diperkirakan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta program B30 itu harus jalan per 1 Januari 2020. Penggunaan B30 diharapkan bisa mengurangi impor minyak yang dilakukan Indonesia. Pada penerapan B20, Indonesia menghemat kurang lebih US$5,5 miliar per tahun.
Data Balitbang ESDM, uji jalan B30 sudah menempuh sekitar 80 persen perjalanan atau 42.000 kilometer untuk mobil penumpang dari target 50.000 kilometer. Sedangkan untuk mobil niaga atau mobil besar dari targetnya 40.000 kilometer sudah mencapai 30.000 kilometer.
