Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memarahi para pejabatnya dalam pertemuan darurat pada Jumat (6/9), setelah badai Topan Lingling mulai mendekati negara itu pada Sabtu (7/9) siang waktu setempat. Dia marah karena para pejabat terlalu santai merespons kondisi bahaya tersebut.
"Mereka tidak berdaya melawan topan, tidak menyadari keseriusannya dan merespons dengan menyepelekan," kata Kim Jong Un, seperti dikutip pemberitaan kantor berita milik pemerintah setempat, KCNA.
Kim Jong Un menyerukan para pasukan militer Korut untuk mendorong upaya nasional guna meminimalkan kerusakan akibat Topan Lingling, serta memastikan keselamatan warga sipil. "Ini akan menjadi perjuangan besar," katanya.
Menghadapi kondisi tersebut, sejumlah warga di daerah rawan banjir sedang dievakuasi dan para petugas terus memantau infrastruktur utama seperti jembatan dan bangunan agar tidak melukai warga.
Menurut informasi, Topan Lingling telah menyebabkan gangguan di seluruh Korea Selatan (Korsel) dengan sedikitnya tiga orang tewas dan lebih dari 30.000 rumah terputus dari akses listrik, serta sekitar 270 penerbangan terpaksa dibatalkan.
Pihak otoritas cuaca di Seoul mengimbau masyarakat tidak keluar rumah karena dikhawatirkan kemungkinan terjadinya tanah longsor dan banjir akibat hujan lebat dan angin kencang.
Sebelumnya, Topan Lingling pernah menerjang wilayah Korut pada 2016 dan menewaskan 138 warga sipil setelah hujan lebat dan banjir bandang.