Ada Aksi Penolakan Jelang Pelantikan Pimpinan dan Dewas KPK

- Jumat, 20 Desember 2019 | 14:18 WIB
Gedung Merah Putih KPK. (Antara/Benardy Ferdiansyah)
Gedung Merah Putih KPK. (Antara/Benardy Ferdiansyah)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023, Jumat (20/12) siang ini.

Menjelang pelantikan, ada aksi penolakan dilakukan Indonesia Corruption Watch (ICW) di depan Gedung Merah Putih KPK. Mereka menggelar aksi teatrikal menolak Pimpinan dan Dewas KPK yang bakal dilantik.

ICW memandang Pimpinan KPK memiliki banyak catatan kelam di masa lalu. Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan, salah satu pimpinan bahkan diduga pernah melakukan pelanggaran etik saat bekerja di KPK.

Sosok itu adalah Firli Bahuri, Ketua KPK 2019-2023. Saat menjadi Direktur Penindakan KPK, Firli dikabarkan melanggar kode etik KPK. Fotonya bermain tenis dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) kala itu, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, heboh di publik.

Padahal, TGB dalam pemeriksaan penyidik KPK terkait terkait dugaan korupsi divestasi dan penjualan saham pemerintah daerah NTB di Newmont. Dia diduga menampung dana di rekening pribadi dan istrinya pada periode 2009-2013. 

-
Aksi teaterikal menolak pelantikan Pimpinan dan Dewas Pengawas KPK. (Antara/Bernardy Ferdiansyah)

"Bagaimana mungkin kami masyarakat bisa percaya lima orang ini bisa membawa KPK lebih baik. Kamu juga pesimistis mereka punya visi terkait pemberantasan korupsi," kata Kurnia. 

Sementara terkait Dewan Pengawas KPK, ICW sudah sejak awal menolak konsep adanya dewan ini. Dia menilai Presiden Jokowi tidak memahami konsep dalam memperkuat KPK.

"Niat untuk melemahkan KPK benar dilakukan Presiden dan DPR," tutur Kurnia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X