Slogan 'OK, Boomer', Kritik Satir Untuk Orang Lebih Tua yang Sok Tau

- Selasa, 12 November 2019 | 16:12 WIB
photo/Ilustrasi/Huffpost
photo/Ilustrasi/Huffpost

Istilah OK, Boomer sedang hype di dunia maya akhir-akhir ini. Mencuatnya kalimat ini setelah anggota parlemen Selandia Baru, Chloe Swarbick yang baru berusia 25 tahun menyindir politisi tua yang mengejeknya saat berpidato tentang perubahan iklim.

Kritik satir ini sebenarnya bukan istilah lama. Ini merupakan bentuk jawaban singkat yang tidak agresif dari generasi milenial (lahir di atas tahun 1980-an hingga 1997) dan generasi Z (lahir dalam rentang tahun kelahiran 1995 sampai 2010) kepada baby boomers (lahir antara tahun 1946 sampai 1964).

Tagar OK, Boomer yang mengkritik pandangan kolot generasi tua terhadap generasi muda pun ramai di jagat media sosial. Namun, istilah ini juga dinilai sebagai pemicu perang antar generasi.

Bahkan, sudah banyak generasi muda dari berbagai negara yang mendukung slogan OK, Boomer ini sebagai bentuk perlawanan simbolik terhadap pandangan usang baby boomers yang menganggap remeh pemikiran anak-anak muda.

-
photo/Ilustrasi/Huffpost

Disadari atau tidak, kita juga sering menemukan bagaimana kelakukan orang-orang tua yang seolah 'menyalahkan anak muda'. Seringkali, generasi milenial disalahkan hingga dipermalukan oleh kalangan baby boomers.

Bahkan, generasi yang lebih tua merasa telah melakukan hal lebih berat sebelumnya karena lahirnya bertahun-tahun lebih dulu dibandingkan generasi milenial dan generasi Z. 

-
photo/Ilustrasi/Newsweek

Sementara itu, generasi milenial dan generasi Z sering merasa bahwa kehidupan mereka jauh lebih sulit dibandingkan kaum baby boomers. Misalnya, menganggap baby boomers mudah mencari pekerjaan, merasakan pendidikan murah, atau menikmati alam yang masih asri.

Maka, tidak heran jika istilah OK, Boomer muncul sebagai kata-kata hinaan. Lebih tepatnya, kata-kata penghinaan umur. Masing-masing generasi -baik baby boomers, generasi milenial, atau generasi Z- merasa generasinya adalah yang lebih baik.

OK, Boomer telah menjadi jawaban bagi generasi muda yang jengkel dengan pandangan para tetua mereka. Generasi muda dianggap pemalas dan generasi tua dinilai keras kepala. Padahal, pemalas dan keras kepala pasti dimiliki oleh dua generasi tersebut.

-
photo/Ilustrasi/ABC 7 Chicago

Slogan OK, Boomer dengan mudah memunculkan berbagai stereotip dan stigma terhadap generasi-generasi tertentu. Belum lagi, adanya pengaruh media, pemerintah, perusahaan, dan dunia politik yang cenderung melabeli generasi tertentu untuk kepentingan masing-masing.

Padahal seharusnya, setiap generasi harus saling merangkul untuk bertindak positif, bukan justru saling menghina atau merendahkan salah satu generasi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X