Masyarakat Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) masih kesulitan dalam jaringan listrik dan telekomunikasi.
Hal tersebut merupakan dampak dari gempa berkekuatan 7,2 sekala richter yang mengguncang Halsel pada Minggu (14/7/2019) lalu.
Asisten I Manajer PLN Ternate Saiful Ali menjelaskan saat ini pihaknya masih berupaya melakukan perbaikan di sejumlah daerah yang terdampak gempa. Khusunya dalam jaringan listrik.
Saiful menjelaskan saat gempa terjadi listrik mengalami pemadaman di beberapa tempat yakni, di Bacan, Obi, Gene Barat, dan Gene Timur, namun sarana listrik yang ada tidak mengalami rusak parah.
"Di daerah Gane Barat, masih dalam perbaikan, hal ini karena jangkauan yang jauh sehingga butuh waktu untuk diperbaiki, tetapi personel PLN sudah ada di lokasi, untuk melihat kerusakan apa saja yang diganti," ujar Saiful, seperti diberitakan Antara, Kamis (18/7/2019).
Selain jaringan listrik, masyarakat di Halsel juga dihadapkan dengan ganguan telekomunikasi. Menurut Muhdar, warga Gane Dalam, Halsel, mengatakan pasca gempa warga yang memiliki telpon seluler tidak dapat berkomunikasi lantaran adanya ganguan jaringan.
Warga, sambung Muhdar harus mencari dataran tinggi agar mendapat jaringan telepon.
"Kami kalau ingin berkomunikasi dengan keluarga soal kondisi pasca-gempa melalui telpon seluler, harus naik ke gunung agar dapat sinyal, itupun tidak normal," kata Muhdar.
Di kesempatan yang berbeda, permasalahan jaringan telekomunikasi ini diakui Supervisor RTPO Telkomsel Ternate, Mulia P. Sitompul.
Ia menjelaskan dampak gempa berkekuatan 7,2 sekala richter telah merusak sejumlah Base Transceiver Station (BTS) di wilayah Halsel. Akibatnya gangguan jaringan internet dan telekomunikasi terputus.
"Daerah yang terdampak terutama di Kecamatan Gane Barat dan Gane Timur dan membuat listrik serta jaringan Telkomsel sempat terputus," kata Mulia.
