Guru Besar Bidang Seismologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro mengungkapkan adanya peringatan gempa yang kemudian dapat menimbulkan tsunami. Hal itu diungkapkannya dalam webinar bertajuk ‘Implications for Megathrust Earthquakes and Tsunamis from Seismic Gaps South of Java’.
Dalam diskusi secara virtual tersebut, Widiyantoro awalnya menjelaskan bahwa potensi itu bisa terjadi dikarenakan terdapat wilayah yang jarang terjadi gempa. Namun jika terjadi, akan menimbulkan gempa sangat kuat.
Setelah melakukan sinulasi dengan model hasil inversi GPS selama tiga jam, ditemukan adanya potensi tsunami di wilayah Pulau Jawa bagian Barat, tepatnya di selatan Banten yang memiliki ketinggian hingga 20 meter.
“Kalau di Jawa Barat saja untuk periode ulang 400 tahun itu bisa menyebabkan tsunami setinggi 20 meter. Ini kira2 di sekitar selatan Banten,” ucap Widiyantoro yang dikutip Indozone, Jumat (25/9/2020).
Sedangkan untuk wilayah Jawa bagian Timur akan mengalami gelombang tsunami yang lebih kecil, yakni mencapai 12 meter. Namun, jika segmen Barat dan Timur pecah bersama, maka akan menimbulkan gelombang yang lebih tinggi,
“Bagaimana kalau segmen yang Barat dan Timur pecah bersama, seperti yang terjadi di toroko 2011, maka kita lihat yg di sebelah barat bisa mencapai 20 meter ketinggian tsunaminya, di sebelah timur 12 meter,” terangnya.
“Namun rata-ratanya menjadi lebih tinggi kalau dipecah bersama. Kira-kira di sepanjang pantai Selatan ini bisa 5 meter tinggi tsunaminya,” tandas Widiyantoro.
