Cucu Pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari, yakni KH Ahmad Zaki Hadziq atau akrab disapa Gus Zaki, sempat sakit selama sepekan sebelum meninggal dunia, Rabu 1 Juli 2020.
"Abah sekitar seminggu yang lalu telah mengalami sakit, suhu badannya sangat tinggi," tutur putra Gus Zaki, Robby Zidni Ilman Nafia, Kamis (2/7/2020).
Menurut Gus Robby, pada Selasa 30 Juni 2020 ayahnya sempat dibawa ke pusat kesehatan pesantren (Pukestren) akibat sakitnya yang tidak kunjung membaik.
"Sekitar setelah Isya Selasa malam, Abah dilarikan ke Pukestren dikarenakan trombositnya turun sangat rendah. Lalu saat trombosit beliau membaik dan merasa cukup baik, Abah meminta dirawat di rumah," kata dia.
Kemudian, pada Rabu sore, suhu tubuh Gus Zaki kembali tinggi saat beristirahat di rumah. Akhirnya Gus Zaki dibawa ke Rumah Sakit Nahdatul Ulama (RSNU). Tetapi, di RSNU kamarnya penuh pasien sehingga dirujuk ke RSUD Jombang.
"Selama di RSUD Jombang tersebut, Abah sudah tak sadarkan diri, lalu sehabis maghrib, Abah mengembuskan napas terakhirnya," tegasnya.
Sebelumnya Gus Zaki dinyatakan meninggal dunia pada Rabu malam di usia 48 tahun. Sebelum meninggal dunia, Pimpinan Wilayah Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Nahdatul Ulama (NU) Jawa Timur, sempat menjalani dua kali rapid test Covid-19 di RSUD Jombang.
Tes pertama dinyatakan non-reaktif, namun rapid test kedua yang dilakukan pada Rabu sore ternyata beliau reaktif. Beliau akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Rabu malam, kemudian dimakamkan sesuai protokol Covid-19 guna mengantisipasi penularan.
"Untuk meminimalisir dugaan yang tidak - tidak tetap menggunakan protokol kesehatan. Pemulasaran jenazah juga protokol Covid-19," ungkap Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang, Budi Winarno.(/Ard)
