KPU Jamin Pelaksanaan Pilkada 2020 Tak Timbulkan Klaster Baru Corona, Asal...

- Kamis, 25 Juni 2020 | 12:24 WIB
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Arief Budiman selaku Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan, pihaknya bisa menjamin bahwa Pilkada 2020 tidak akan menimbulkan klaster baru, penyebaran virus corona, walaupun nantinya pilkada dilakukan di tengah pandemi.

Namun, Arief mengatakan bahwa jaminan itu bisa terjadi jika penyelenggara dan masyarakat yang mengikuti Pilkada 2020, menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Apakah KPU yakin dan mampu menjamin bahwa tidak muncul klaster baru? Apa yang dilakukan oleh KPU menjamin bahwa tidak akan muncul klaster baru, sepanjang seluruh protokol kesehatannya dipatuhi bukan hanya oleh penyelenggara," ungkap Arief.

-
Ketua KPU, Arief Budiman memanggil jajaran komisioner KPU. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Arief mengaku, ada sejumlah tahapan pilkada yang berpotensi dapat menimbulkan interaksi langsung, antara penyelenggara atau petugas pemilu dengan pemilih. Misalnya saja, verifikasi faktual dukungan calon kepala daerah perseorangan, kampanye, hingga pemungutan dan penghitungan suara.

Arief menjelaskan, jika semua pihak yang terlibat dalam Pilkada bisa menerapkan protokol kesehatan, maka klaster baru penyebaran virus corona tidak akan muncul.

"Kalau semua mematuhi, tidak akan ada klaster baru yang disebabkan oleh karena pelaksanaan tahapan pemilu," sambungnya.

Dia yakin, Peraturan KPU (PKPU) terkait dengan pelaksanaan pilkada di tengah pandemi, bisa mencegah penyebaran virus corona. Pasalnya, PKPU akan mengatur pelaksanaan pilkada dengan protokol kesehatan, mulai dari jaga jarak, memakai masker, cuci tangan dengan sabun dan lainnya.

-
Warga melintas di depan mural bertema pemilihan umum di kawasan Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Walaupun begitu, PKPU punya keterbatasan karena tak bisa mengatur pemilih atau calon pendukung calon kepala daerah. Oleh sebab itu kata Arief, untuk menciptakan pilkada yang aman dari virus corona, dibutuhkan peran semua pihak.

"Kami ingin pilkada ini berjalan lancar sukses tapi kami juga butuh dukungan," ungkapnya.

Pilkada 2020 akan digelar di 270 wilayah di Indonesia, yang terdiri dari sembilan provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota. Pagelaran itu recananya akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X