Hindari Hoaks di Tengah Pandemi, Ini Tips yang Dibagikan dr Reisa!

- Senin, 21 Desember 2020 | 23:15 WIB
Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Broto Asmoro. (Photo/Dok. Satgas COVID-19)
Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Broto Asmoro. (Photo/Dok. Satgas COVID-19)

Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Broto Asmoro menyarankan masyarakat untuk bisa meluangkan waktunya sedikit guna mencari informasi dari berbagai sumber-sumber valid di tengah pandemi COVID-19. Menurutnya, hal tersebut agar masyarakat tidak mudah tertipu berita bohong (hoaks) yang semakin banyak di media sosial.

“Sudah ada ribuan hoax yang beredar selama 9 bulan pandemi di Indonesia. Bahkan beberapa di antaranya terkait vaksin COVID-19. Padahal banyak sekali manfaat vaksin yang sudah kita ulas. Jadi, penting ya, untuk meluangkan sedikit waktu mencari informasi dari sumber-sumber yang valid,” kata Reisa, dilansir dari Antara, Senin (21/12/2020).

Reisa mengatakan bahwa beberapa informasi hoaks yang beredar menyebutkan vaksin adalah bibit penyakit, dan menerima vaksin sama saja dengan membuat badan rentan terkena penyakit.

"Nah, anggapan ini salah. Karena vaksin itu terbuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan, yang fungsinya membuat badan kita menjadi kenal, dan kebal melawan penyakit tersebut. Hal ini tidak sama ya, dengan membuat tubuh sakit," ujar Reisa.

Baca juga: Sangat Kreatif, Begini Cara Makan Bakso hingga Roti ala Anak Indekost Indonesia

Dia pun memaparkan ada beberapa jenis vaksin. Pertama, vaksin mati adalah jenis vaksin yang mengandung virus atau bakteri yang sudah dimatikan. Kedua, vaksin hidup adalah vaksin yang mengandung bakteri atau virus yang dilemahkan.

Ketiga, vaksin sub unit adalah adalah vaksin yang dibuat dari komponen virus/bakteri. Kemudian, keempat, vaksin toksoid adalah vaksin yang dibuat dari toksin yang sudah dilemahkan. Untuk kandungan vaksin, terdiri dari antigen, stabilitator, adjuvant dan pengawet.

Kemudian, hoax lainnya adalah informasi yang menyebutkan vaksin mengandung zat-zat yang berbahaya. Padahal, menurutnya, vaksin yang sudah diproduksi massal harus memenuhi syarat utama yaitu aman, efektif, stabil dan efisien.

"Setiap vaksin yang beredar, harus lolos uji dari lembaga otoritas yang berwenang. Di Indonesia, ada Badan POM (Pemeriksa Obat dan Makanan) yang akan memastikan bahwa vaksin aman dan tidak mengandung bahan berbahaya," jelasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X