Survei SMRC: 73 % Responden Mau Divaksin Jika Prabowo Sudah

- Senin, 29 Maret 2021 | 20:49 WIB
Prabowo Subianto. (Instagram/@prabowo)
Prabowo Subianto. (Instagram/@prabowo)

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbarunya terkait efek Tokoh dan Otoritas Kesehatan pada Intensi Warga untuk Divaksinasi Covid-19.

Hasilnya survei menunjukkan, bahwa dokter hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dapat menjadi faktor penting untuk meningkatkan kesediaan masyarakat menerima vaksinasi.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani mengatakan, dalam survei nasional tersebut, ditemukan 74 persen masyarakat mau divaksin jika Dokter sudah divaksinasi.

Di nomor dua, lanjut Deni, ada angka 73 persen warga mau divaksin jika Menhan Prabowo sudah divaksin Covid-19.

“Ini menunjukkan Prabowo menjadi teladan bagi pendukungnya bukan hanya dalam politik,” ujar Deni kepada wartawan, Senin (29/3/2021).

Di sisi lain, sosok Jokowi, pimpinan partai secara umum, tokoh agama, dan tokoh adat tak terlalu kuat untuk meningkatkan jumlah warga yang bersedia untuk divaksin.

Baca Juga: AHY ke Moeldoko: Ideologi Apa yang Dianut KSP?

“Hanya sekitar 66 persen warga yang bersedia divaksin jika tahu Jokowi sudah divaksin, 53 persen warga bersedia jika tahu ketua partai politik sudah divaksin, 60 persen warga bersedia jika tahu tokoh agama sudah divaksin, dan 65 persen warga bersedia jika tahun tokoh adat sudah divaksin,” jelasnya.

Menurutnya temuan ini bisa dimanfaatkan pemerintah dalam rangka menaikkan kesediaan masyarakat untuk divaksinasi Covid-19.

“Data ini menunjukkan pemerintah perlu menampilkan dokter dan Prabowo sebagai tokoh yang sudah divaksin agar tingkat kesediaan masyarakat bisa meningkat,” beber dia.

Survei berskala nasional itu dilakukan pada 23-26 Maret 2021 dengan melibatkan 1401 responden yang dipilih secara acak. Margin of error survei diperkirakan +/-2.7 persen.

Desain eksperimen diterapkan dengan membagi sampel kedalam 7 kelompok secara acak (1 kelompok kontrol dan 6 kelompok treatment) dan setiap kelompok mendapat satu pertanyaan yang berbeda dengan kelompok lainnya. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X