DLH Sebut Jumlah Sampah DKI Jakarta ke Bantar Gebang Terus Meningkat Tiap Tahun

- Minggu, 21 Maret 2021 | 00:11 WIB
Dokumentasi. Sejumlah truk pengangkut sampah DKI Jakarta melintas di area Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/10/2018). (photo/ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
Dokumentasi. Sejumlah truk pengangkut sampah DKI Jakarta melintas di area Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/10/2018). (photo/ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

Jumlah sampah di DKI Jakarta yang dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi per hari dari tahun ke tahun trennya terus mengalami peningkatan cukup signifikan.

Pelaksana Tugas (plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Syaripudin, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (20/3), menjelaskan, sampah di Ibu Kota didominasi sisa makanan (53 persen), kemudian plastik (sembilan persen), residu (delapan persen), kertas (tujuh persen) dan lain-lainnya.

Namun, Syaripudin tidak merinci mengapa jumlah sampah tersebut trennya meningkat dan hanya menyebutkan, jumlah sampah pada 2014 sebanyak 5.665 ton sampah/hari, 2015 sebanyak 6.419 ton sampah/hari, 2016 sebanyak 6.562 ton sampah/hari, 2017 sebanyak 6.875 ton sampah/hari,  2018 sebanyak 7.453 ton sampah/hari, 2019 sebanyak 7.702 ton sampah/hari dan pada 2020 sebanyak 7.424 ton sampah/hari.

"Menuntaskan permasalahan sampah ini tidak dapat dilakukan hanya dari unsur pemerintah saja. Tentu, dibutuhkan upaya bersama masyarakat, dimulai dari pemilahan dan pengurangan sampah rumah tangga, karena sejatinya sampah rumah tangga juga bisa didaur ulang, seperti menjadi kompos, untuk nantinya mampu mengurangi volume sampah yang dihasilkan secara keseluruhan di Jakarta," kata Syaripudin dikutip dari ANTARA.

Baca juga: Bentuk Aliansi Lawan China, AS Akan Perkuat Hubungan Keamanan dengan India

Pemprov DKI Jakarta, kata Syaripudin, berupaya mengurangi sampah yang ada di Jakarta dengan rencana pembangunan Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara (FPSA) di dalam kota atau yang biasa disebut sebagai Intermediate Treatment Facility (ITF) yang melibatkan penugasan pembangunan kepada dua BUMD yaitu PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Perumda Pembangunan Sarana Jaya.

ITF yang akan dibangun Pemprov DKI Jakarta, kata Syaripudin, akan ada empat di empat wilayah Jakarta yang nantinya diharapkan dapat mengurangi volume sampah dengan pengolahan berbasis teknologi tepat guna, teruji dan ramah lingkungan, serta dapat menghasilkan energi terbarukan dengan memiliki kemanfaatan umum atau nilai tambah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X