Akhirnya Polri Beber Alasan Teroris Zakiah Aini Harus Ditembak Mati, Peluru Tembus Jantung

- Kamis, 1 April 2021 | 19:54 WIB
Zakiah Aini pelaku penembakan di Mabes Polri. (Ist)
Zakiah Aini pelaku penembakan di Mabes Polri. (Ist)

Pelaku teroris Zakiah Aini tewas ditembak mati saat melakukan penyerangan lone wolf ke arah petugas di Mabes Polri.

Bukan dilumpuhkan, pelaku ditembak hingga tewas meregang nyawa akibat peluru yang tembus tepat pada jantungnya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono membeberkan alasan kenapa pelaku harus diberi tindakan terukur.

Dalam keterangan pihak kepolisian ternyata pelaku penembakan di Mabes Polri karena berpotensi mematikan.

"Situasi sekarang ketika melakukan penyerangan dan dilihat menggunakan senjata yang bisa mematikan, tentunya apalagi masuk ke markas Polri ini sah saja ketika dilakukan pelumpuhan seperti itu," kata Rusdi dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/4/2021).

Menurut Rusdi, awalnya petugas ingin melumpuhkan pelaku yang telah melakukan penembakan sebanyak enam kali kepada anggota polisi yang berjaga di pos depan gedung utama Mabes Polri.

Namun, melihat pelaku ZA membawa senjata dan melakukan penyerangan kepada petugas, tindakan terukur dilakukan.

"Awalnya ingin melumpuhkan," ucap Rusdi melansir Antara.

Zakian Aini (ZA) wanita berusia 25 tahun masuk ke Mabes Polri dan melakukan kontak tembak kepada petugas pada pukul 16.30 WIB, Rabu (31/3).

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers Rabu malam, mengatakan pelaku penembakan di Markas Besar Kepolisian RI beraksi sendiri atau lone wolf.

"Dari hasil profiling terhadap yang bersangkutan, maka yang bersangkutan adalah tersangka pelaku lone wolf berideologi radikal ISIS yang dibuktikan dengan posting-an yang bersangkutan di sosial media,” tutur Listyo.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, pelaku diketahui merupakan seorang perempuan berinisial ZA berusia 25 tahun. Ia beralamat di Jalan Lapangan Tembak Wetan, Kecamatan Ciracas, Kota Jakarta Timur, Jakarta.

"Setelah dicek lewat sidik jari, identitas-nya sesuai," ujar Sigit.

Pelaku sempat menanyakan ke petugas tempat kantor pos. Petugas pun memberikan informasi tersebut kepada pelaku.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X