Jumlah Janda Meningkat, BKKBN Minta Remaja Rencanakan Pernikahan dengan Matang

- Selasa, 25 Agustus 2020 | 13:21 WIB
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat konferensi pers di Jakarta. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat konferensi pers di Jakarta. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Seiring meningkatnya angka perceraian di Tanah Air, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meminta para remaja agar melakukan persiapan matang sebelum menikah.

"Untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan SDM unggul, maka remaja yang belum memasuki rumah tangga persiapan serta rencana harus baik," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat diskusi daring dengan tema "Rencanakan Hidupmu dengan Menjaga Kesehatan Reproduksi" seperti dilansir Antara, di Jakarta, Selasa (25/8/2020).

Pihak BKKBN sangat khawatir dengan angka perceraian di Indonesia yang terus meningkat sehingga meningkat pula status perempuan yang menjadi janda dan laki-laki yang berstatus duda. Bahkan, dalam kurun waktu 2015 hingga 2018 tren perkara putusan perceraian di Pengadilan Agama di Tanah Air terus meningkat tiga persen.

Menurut data, umumnya gugatan perceraian diajukan oleh pihak perempuan. Contohnya pada 2015, sebanyak 281,1 persen gugatan diajukan oleh perempuan sedangkan laki-laki 113,3 persen.

Angka tersebut terus mengalami peningkatan hingga 2018, di mana putusan Pengadilan Agama pihak perempuan lebih mendominasi yakni 307,7 persen berbanding 111,4 persen laki-laki.

Berdasaran data tersebut, gugatan paling dominan memang diajukan oleh perempuan dan hal tersebut menjadi kekhawatiran bersama.

"Ini berarti bukan perempuan yang salah semata, namun mungkin saja banyak laki-laki kurang bertanggung jawab," katanya.

Oleh sebab itu, BKKBN mengajak para remaja mempersiapkan diri apabila ingin menikah, termasuk persiapan usia dan lain sebagainya.

Sehingga, apabila pasangan tidak memperhatikan usia menikah atau menikah pada usia dini, maka salah satu risiko terburuk ialah kematian ibu dan anak.

"Termasuk kekerasan dalam rumah tangga, kesehatan terganggu, konflik yang berkepanjangan karena belum dewasa dan sebagainya," kata Hasto.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X