INDOZONE.ID - Kematian pegulat Hana Kimura di usia yang masih sangat muda, yaitu 22 tahun mengejutkan banyak orang. Diduga, pegulat keturunan Indonesia-Jepang ini menerima cyberbullying di media sosial.
Hana Kimura adalah satu dari enam orang dalam musim terbaru "Terrace House", reality show tanpa skenario yang menampilkan tiga perempuan dan tiga laki-laki yang tinggal dalam satu atap.
Stardom, manajemen pegulat yang menaungi Hana Kimura, mengonfirmasi kabar meninggalnya Hana, namun tak menjelaskan penyebab kematiannya.
Di luar ring, Hana dikenal sebagai gadis polos pemalu. Hal inilah yang menyebabkan banyak netizen berduka.
"Hana, aku sangat sedih karena dunia ini jahat padamu dan kau tak bisa menemukan kedamaian," tulis seorang warganet seperti dilansir Reuters.
Tokoh publik di Jepang bahkan turun tangan menyelesaikan masalah cyberbullying yang kemungkinan merenggut nyawa Hana.
Although Hana Kimura was absurdly tough in the ring, in reality it seems she was a super sweet and sensitive girly-girl. She was a prodigious athlete who wanted to find love. pic.twitter.com/bJYqM6WCeY
— DJ ACCIDENT REPORT (@eric_shorey) May 23, 2020
Mantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama juga mengunggah tentang kematian Hana Kimura di Twitter. Ia menyatakan Jepang seharusnya mempertimbangkan hukuman untuk orang-orang yang merundung seseorang di dunia maya.
Sebagian besar perundungan yang diterima Hana di media sosial adalah karena penampilannya di acara "Terrace House".
The Incident that took Hana Kimura life. This incident was the one that got Hana to be cyber bully.#HanaKimura #riphanakimura #stardomwrestling pic.twitter.com/V2PkyYwhbD
— Dank Depression 2 (@DepressionDank) May 24, 2020
Unggahan terakhir Hana Kimura di Instagram memperlihatkannya mencium kucingnya dengan tulisan "Sayounara" (selamat tinggal).