Kematian George Floyd warga AS yang meninggal usai leher dan kepalanya diduduki oleh polisi saat membekuknya ke tanah memicu kemarahan dan gelombang protes di AS.
Walau pria kulit hitam itu sudah minta ampunan dan berteriak kalau dia tidak bisa bernafas namun Kepolisian Minneapolis yang menangkapnya tidak bergeming.
Dia tetap mendudukinya hingga kehabisan nafas dan meningal dunia.
Dalam video yang banyak beredar di media sosial jelas-jelas itu merupakan upaya pembunuhan.
Walau sudah diperingatkan oleh orang yang mendekati polisi itu dalam rekaman berdurasi 10 menit, namun dia tidak peduli.
Polisi itu tetap menaruh lutut kakinya tepat di leher Floyd hingga ia kehabisan nafas.
New video sent to us shows the moment George Floyd was removed from his vehicle and handcuffed on 38th and Chicago.
— Alex Lehnert (@AlexLehnertFox9) May 26, 2020
Video courtesy of Christopher Belfrey pic.twitter.com/MiIIula4sA
Dikutip dari Al Jazeera, empat personil kepolisian Minneapolis berada di lokasi kejadian ketika Floyd kesulitan bernafas.
Baca juga: Video Polisi Rasis AS Bunuh Floyd: 'Aku Gak Nafas' Kata Terakhirnya, Picu Kemarahan Publik
Mereka masing-masing Derek Chauvin, Thomas Lane, Tou Thao dan J Alexander Kueng.
Namun Derek Chauvin lah yang paling bertanggung jawab karena dengan sengaja menekuk lutut kakinya di leher Floyd hingga akhirnya meninggal.
Dalam video polisi yang harusnya memberikan pertolongan, namun, tidak ada satupun yang menolongnya.
Kepolisian dan Pemerintah Minneapolis telah memutuskan untuk memecat keempatnya.