Tercatat, Gunung Merapi Mengalami 39 Kali Gempa Guguran

- Kamis, 3 Desember 2020 | 23:36 WIB
Gunung Merapi difoto dari kawasan Kaliurang, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (18/11/2020). (Photo/ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Gunung Merapi difoto dari kawasan Kaliurang, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (18/11/2020). (Photo/ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi mengalami 39 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Rabu (2/12/2020).

Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam hal ini menyebutkan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 312 kali gempa hybrid atau fase banyak, 41 kali gempa hembusan, tiga kali gempa tektonik, dan 35 kali gempa vulkanik dangkal.

Ia juga menjelaskan bahwa berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian 75 meter di atas puncak.

Pada periode pengamatan itu, tidak ada guguran yang dilaporkan teramati keluar dari gunung itu. Laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 11 cm per hari (dalam tiga hari).

Baca juga: KPK Geledah Kantor-Rumah Wali Kota Cimahi, Sita Dokumen Catatan Keuangan

BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X