6 Laskar FPI Ditembak Mati Polisi, Rachland Nashidik: Kenapa Darah Mesti Kembali Tumpah?

- Senin, 7 Desember 2020 | 18:59 WIB
Rachland Nashidik dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. (Antara)
Rachland Nashidik dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. (Antara)

Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik angkat bicara terkait insiden penembakan terhadap 6 orang anggota Front Pembela Islam (FPI) yang diketahui tewas oleh pihak Polisi.

Rachland mempertanyakan kenapa harus ada pertumpahan darah setelah sekian lama politik kekerasan berkhir dengan reformasi.

"Yang termuda 20 tahun. Yang tertua baru 26 tahun. Indonesia, kenapa darah mesti kembali tumpah setelah sekian lama politik kekerasan kita akhiri dengan reformasi?" twit Rachland melalui akun Twitternya, Senin (7/12/2020).

Seperti diketahui pada akhir tumbangnya rezim orde baru, sebanyak 4 orang mahasiswa tewas tertembak dalam aksi kerusuhan menuntut reformasi.

Kini Rachlan menyayangkan setelah 22 tahun, aksi represif yang dilakukan oleh aparat penegak hukum terjadi kembali.

Sementara itu, terkait dengan bagaimana fakta di lapangan hingga terjadi penembakan belum diketahui.

Masing-masing pihak baik kepolisian, maupun dari Front Pembela Islam (FPI) mengungkapkan kronologi masing-masing.

Polisi menyebut kalau telah terjadi penyerangan terhadap polisi di Tol Cikampek, Senin (7/12/2020) dini hari. Namun FPI mengklaim kalau anggota mereka telah diculik oleh orang tak dikenal (OTK) berpakaian preman.

Melalui Sekjen FPI Munarman menyebutkan kalau rombongan Habib Rizieq Shihab (HRS) sedang melakukan perjalanan ke luar kota untuk menghadiri pengajian. Bukan menuju dalam kota Jakarta hingga melakukan pengerahan massa.

"Jadi itu membuktikan itu fitnah, Habib Rizieq itu menuju luar Jakarta bukan dalam Jakarta. Jadi kebohongan seperti itu tidak layak dikutip menurut saya," kata Munarman.

Katanya, HRS menuju ke tempat pengajian keluarga inti ke luar Jakarta.

"Pengajian keluarga inti itu ke luar Jakarta," sebutnya sambil tidak ingin mengungkapkan tempat keberadaan HRS untuk menjaga keselamatannya.

"Kalau saya sebutkan Habib Rizieq terancam nyawanya, mau tanggung jawab nggak?" katanya.

Polisi sebut perbuatan melawan hukum

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran menyatakan akan menindak tegas pengikut pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang berupaya menghalang-halangi penyidikan proses hukum terkait kerumunan massa.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X