Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan III yang lebih baik dari triwulan II yaitu dari minus 5,32 persen menjadi minus 3,49 persen. Hal itu disebutkan sebagai tanda bahwa Indonesia telah melewati kondisi terburuk akibat pandemi COVID-19.
Selain itu, Menkeu juga mengatakan hal itu bisa dilihat dari realisasi di hampir semua indikator pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB) yang baik. Mulai dari sisi pengeluaran maupun sisi lapangan usaha yang menunjukkan tanda-tanda pembalikan.
“Dengan berbagai fenomena titik balik atau turning point itu menunjukkan kondisi terburuk akibat COVID-19 telah terlewati pada kuartal II,” kata Sri Mulyani di Jakarta, dilansir dari Antara, Kamis (5/11/2020).
Ia merinci sektor yang paling mengalami perbaikan pada triwulan III adalah transportasi dan pergudangan yaitu pada triwulan II minus 30,8 persen menjadi minus 16,7 persen. Selain itu, untuk sektor penyediaan makanan dan minuman yang pada triwulan II mengalami kontraksi mencapai 22 persen saat ini telah mengalami perbaikan ke level minus 11,9 persen.
Baca juga: Ini Godaan yang Sering Muncul Menjelang Hari Pernikahan
"Kalau lihat industri pengolahan yang kontribusinya besar baik dari sisi pajak maupun penciptaan kesempatan kerja mengalami pertumbuhan minus 4,3 persen,” ujar Sri Mulyani.
"Ini menginformasi bahwa yang terburuk terjadi pada triwulan II. Sejak Juni sampai sekarang terlihat adanya tren perbaikan yang ini akan terus dijaga," tegas Sri sambungnya.
