Pengagas Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Hencky Luntungan angkat bicara dan menepis kabar bahwa pihaknya memberikan imbalan Rp100 juta bagi kader yang ikut dalam kongres tersebut.
“Enggak ada Rp100 juta, enggak bener itu,” jelas Hencky kepada wartawan, Selasa (9/3/2021).
Dia meminta agar DPP Partai Demokrat di bawah pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk tidak membuat opini yang menjelekkan KLB.
“Enggak usah giring membuat opini baru yang menjelekkan,” tegasnya.
Lebih lanjut Hengky menjelaskan, penyelenggara memberikan uang akomodasi kepada peserta. Salah satunya, biaya perjalanan menuju Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut).
"Jadi KLB ini tidak memainkan uang, tetapi untuk akomodasi transportasi. Itu harus diberikan," tegas dia.
Adapun besaran uang akomodasi beragam, tergantung jauhnya perjalanan peserta. Dimana minimal masing-masing peserta diberikan minimal Rp5 juta.
"(Rp5 juta) untuk transportasi, kan dilihat dari jauh perjalanan. Kalau dari Papua (lebih besar)," tutup dia.
Seorang kader Partai Demokrat, Gerald Piter Runtu Thomas, mengungkap hal mengejutkan. Dia blak-blakan mengaku diiming-imingi uang mencapai Rp100 juta agar hadir dalam kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/3/2021) lalu.
Seperti diketahui, kongres itu menunjuk Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Pengakuan Gerald ini ditampilkan melalui video yang ditayangkan pada jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat, Senin (8/3/2021)
Meski dijanjikan Rp100 juta, lanjut Gerald, dirinya hanya menerima uang Rp5 juta sampai akhir acara. Setelah itu, dia memeroleh tambahan Rp5 juta dari eks bendahara umum Partai Demokrat, Nazaruddin.
