Gojek dan Rebel Foods Asal India Bakal Kerja Sama, Apa Keuntungannya?

- Kamis, 11 Juni 2020 | 19:55 WIB
Seorang pengguna ojek online menunjukkan aplikasi GoRide yang tidak tersedia di Kawasan Kalisari, Jakarta Timur, Jumat (10/4/2020). (ANTARA/Asprilla Dwi Adha)
Seorang pengguna ojek online menunjukkan aplikasi GoRide yang tidak tersedia di Kawasan Kalisari, Jakarta Timur, Jumat (10/4/2020). (ANTARA/Asprilla Dwi Adha)

Perusahaan berbasis aplikasi, Gojek beberapa waktu lalu dikabarkan akan berkerja sama dengan Rebel Foods, perusahaan rintisan asal India. Rebel Foods akan masuk ke Indonesia dengan menggandeng perusahaan Tanah Air, yang kini sudah berstatus Decacorn.
 
Hasil penelusuran, diketahui startup ini menerima investasi US$5 juta atau sekitar Rp70 miliar dari Gojek pada awal Juli tahun lalu.
 
Hingga kini belum diketahui secara detail bentuk kerja sama Rebel Foods dan Gojek di Indonesia. Akan tetapi Rebel dikabarkan akan menyediakan biryani atau olahan nasi khas Timur Tengah, pizza, makanan tradisional Tiongkok, dan nasi goreng.
 
Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi, mengatakan bahwa apa yang dilakukan Gojek sebenarnya bagian dari pengembangan ekosistem perusahaan. Sebab, setiap pemain atau player akan berusaha menjadi yang terbaik dan besar.
"Masing-masing memang berkembang menjadi super apps, tapi memang kalau kita melihat keseluruhan ekosistem persaingan digital untuk perusahaan-perusahaan ini, unicorn, sebenarnya mereka semua itu memang mengarah kepada super apps," kata Fithra kepada Indozone, Kamis (11/8/2020).
Fithra menjelaskan, setiap perusahaan berbasis aplikasi berangkat dari produk atau layanan yang diunggulkan, karena seiring perjalanan waktu akan terus dikembangkan oleh pelakunya. Termasuk adanya kolaborasi dan kerja sama.
Khusus Gojek dan Grab, ia memandang persaingan di ranah ekonomi digital sangat cair.
 
"Kita melihat bahwa persaingannya di antara mereka sangat cair, Gojek, Grab mereka masing-masing punya apa channel," ujarnya.
 
Dia menambahkan, adanya rencana kerja sama dengan Rebel Foods itu, karena Gojek terutama layanan Gofood-nya, memandang ada peluang besar untuk mendulang keuntungan baik secara materil maupun sisi lain. Seperti banyaknya varian jenis makanan atau minuman yang ditawarkan, harga yang bersaing, dan makin banyaknya mitra yang bergabung.
 
"Kalau kita melihat, kolaborasi dengan para Venture capitalist dan juga startup berbasis di luar negeri itu memang merupakan keuntungan yang apa yang sifatnya mutualisme. Jadi starup atau unicorn ketika mereka masuk ke Indonesia yang mereka melihat channel true adalah dengan starup-starup atau unicorn-unicorn lokal," ungkapnya.
"Karena kalau mau masuk pun enggak akan bisa bersaing dengan namanya lokal players," tambahnya.
Akademisi UI mengungkapkan, langkah kerja sama Gojek dan Rebel Foods ini juga bagian dari mempertahan posisi sebagai pemain besar di Tanah Air, tentunya agar bisa bersaing dengan pemain yang sudah ada dan yang akan muncul nantinya. Pasalnya, di era disrupsi ini dibutuhkan inovasi dan kreativitas untuk mengembangkan bisnis.
"Tentunya mereka sangat welcome to collaboration, makanya kalau ada venture capital mereka sangat agresif untuk mengundang mereka dan kemudian daerah menguasai pasar domestik, menguatkan aspek kelokalan dan para pesaing dari internasional mereka juga akan enggan bersaing secara langsung. Pilihannya adalah mereka bersaing melalui para ini unicorn dan decacorn ini, melalui  proxy-proxy yang sudah," tandasnya.
Selain itu, ia juga memandang saat ini potensi pasar digital sangat besar untuk digarap. Bahkan masih dalam tahap atau taraf permulaan sehingga puluang-peluang ini harus dilirik dengan maksimal.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X