8 Program Khusus Pemerintah Lindungi UMKM dari Dampak Corona

- Jumat, 3 April 2020 | 16:33 WIB
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso).
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso).

Pemerintah menyiapkan delapan program khusus bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), agar dapat meredam dampak perlambatan kinerja akibat pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia. 

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan yang pertama adalah mengajukan stimulus daya beli produk UMKM dan koperasi. Kebijakan itu pun sudah disampaikan dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi. Angkanya juga disetujui dikisaran Rp2 triliun. 

Adapun program kedua adalah dukungan dan pengefektifan social distancing. Namun, dalam waktu bersamaan, program belanja di warung tetangga juga bisa berjalan baik. 

“Program ini sebenarnya bagaimana warung-warung di tingkat RT, di tingkat lingkungan kita mendapat supply barang dagangan, sehingga mereka bisa jualan ke tetangga-tetangganya secara online juga. Online-nya sederhana nanti warung bisa mengantarkan belanjaan tetangganya ke rumah masing-masing,” kata Teten di Jakarta, Jumat (3/4/2020).

Ketiga, program restrukturisasi dan subsidi suku bunga kredit usaha mikro yang masih dibahas bersama Kementerian Keuangan sampai saat ini. Kemudian program keempat adalah restrukturisasi kredit yang khusus bagi koperasi melalui LPDB KUMKM.

Teten melanjutkan, program kelima adalah mendorong penyediaan masker bagi tenaga medis maupun masyarakat umum. Caranya dengan mendorong gerakan penggunaan masker kain. 

-
Seorang pekerja menyelesaikan pesanan masker berbahan kain spunbond di UPT Lembaga Latihan Kerja (LLK) Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (3/4/2020). (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Dia pun mengajak UMKM di berbagai daerah memproduksi masker kain. Kemudian Kemenkop dan UKM juga mempertemukan koperasi dan UMKM produksi dengan offtaker masker, hand sanitizer, dan APD (alat pelindung diri) yang dibutuhkan tenaga kesehatan saat ini.

Kemudian program keenam, Teten berupaya memasukkan sektor mikro yang jumlahnya cukup banyak dan paling rentan terdampak virus corona dalam klaster penerima kartu pra kerja untuk pekerja harian.

”Ketujuh, ini yang juga penting, yaitu bantuan langsung tunai. Budgetnya sedang disusun Kementerian Keuangan, tetapi kami bisa menjadi salah satu penyalur dari bantuan langsung ini yang sebenarnya semacam bantuan sosial yang diperluas,” katanya.

Kemudian program kedelapan terkait dengan pajak. Teten mengusulkan PPh 21, pajak penghasilan impor, PPh 25, restitusi pertambahan nilai bisa direlaksasi untuk KUMKM.

”Kami berharap 8 langkah mitigasi ini membawa dampak ekonomi positif terhadap pelaku KUMKM,” pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X